Mohon tunggu...
Humas Lapas
Humas Lapas Mohon Tunggu... Polisi - Staff Humas Lapas Pemuda kelas IIA Madiun

Suka menulis hal-hal positif. Dimulai dari beripikir positif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertama Kali Dilakukan, WBP Lapas Pemuda Madiun

9 Desember 2021   16:43 Diperbarui: 9 Desember 2021   16:51 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdana Dilakukan, WBP Lapas Pemuda Madiun Buat Jaring Filter Ikan Koi

MADIUN – Balai Latihan Kerja (BLK) Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun tidak pernah sepi akan pekerjaan. Kali ini, warga binaan pemasyarakatan (WBP) diajak untuk membuat jaring filter kolam ikan koi.

Meski perdana dilakukan, tetapi WBP tetap antusias dalam mengikuti program kemandirian tersebut. Pasalnya, pembuatan jaring tersebut dinilai sangat mudah dan keuntungan penjualan yang bisa mencapai 200 persen.

Pembuatannya dengan cara memotong jaring roll sesuai ukuran yang diinginkan. Kemudian menjahit rapi sekelilingnya hingga membentuk kantong filter.

“Hari ini ada order dari Argo Koi. Jadi kebetulan dikerjakan warga binaan. Satu orang yang jahit.
dua orang yang mengukur dan motong jaring bahan. Prosesnya perkiraan 2-3 hari,” jelas Kasi Giatja Irphan Sandjojo seusai memberi arahan kepada WBP di BLK, Kamis(9/12/2021).

Lebih lanjut Irphan menjelaskan, seusai pengerjaan, WBP yang membantu akan mendapatkan premi dari hasil penjualan. Premi tersebut dibagi menjadi beberapa bagian. Yakni 50 persen untuk WBP, 15 persen untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan 35 persen sebagai tambahan modal program pembinaan kemandirian.

Sementara itu, Staff KPLP yang juga pemilik usaha Argo Koi, Paulus memaparkan, dirinya sengaja memesan pembuatan jaring filter kolam ikan dari BLK Lasdaun. Selain untuk menambah premi bagi WBP, pesanan tersebut juga akan menambah jam terbang WBP yang bisa menjahit.

“Satu roll panjangnya 100 meter. Kita buat kantong filter seukuran 28 cm x 50 cm. Jadi satu roll kurang lebih jadi 300 lembar. Saya jual kembali 3 ribu per lembarnya. Keuntungannya kurang lebih 200 persen,” kata Paulus singkat. (

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun