Mohon tunggu...
Geru Rushmore
Geru Rushmore Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penerapan Teknologi Tepat Guna Alat Pengaduk Ragi Kedelai Untuk Mempertahankan Kualitas dan Efisiensi Pada UMKM Tempe RT 04 Wonorejo

28 Desember 2024   21:37 Diperbarui: 30 Desember 2024   09:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Penggunaan Alat Pengaduk Ragi Tempe di Lokasi UMKM RT 04 Wonorejo, Surabaya

Surabaya, 14 Desember 2024 – UMKM Tempe di RT 4 RW 07 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Surabaya, merupakan salah satu usaha mikro yang bergerak di bidang produksi tempe, sebuah komoditas pangan penting yang menyediakan sumber protein bagi masyarakat. Meskipun tempe merupakan produk yang banyak diminati, UMKM ini menghadapi beberapa tantangan dalam proses produksinya, terutama pada tahap pencampuran ragi dengan kedelai yang telah direbus. Proses pencampuran ragi ini masih dilakukan secara manual dengan tangan atau alat sederhana, yang memerlukan waktu dan tenaga besar. Hal ini tidak hanya menghambat kelancaran produksi, tetapi juga berdampak pada kualitas tempe yang dihasilkan. Pencampuran yang tidak merata sering menyebabkan ketidakseragaman pada tempe yang diproduksi, seperti tempe yang terlalu keras atau terlalu lembek, serta menurunnya daya tahan tempe yang cepat rusak.

Kunjungi Pelaku UMKM, Ini yang Dilakukan Mahasiswa KKN di RT 04 Wonorejo, Surabaya
Kunjungi Pelaku UMKM, Ini yang Dilakukan Mahasiswa KKN di RT 04 Wonorejo, Surabaya

Inovasi sangat dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sub Kelompok 8 dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya hadir dengan solusi melalui desain dan pembuatan alat pengaduk ragi otomatis. Alat ini dirancang untuk mengatasi masalah ketidakmerataan pencampuran ragi, yang selama ini menjadi kendala dalam menghasilkan tempe berkualitas.

Menurut Bu Soraya, pemilik UMKM Tempe RT 4 Kelurahan Wonorejo, kontribusi inovasi ini tidak hanya membantu memperbaiki kualitas tempe, tetapi juga membuka peluang bagi UMKM untuk berkembang lebih jauh. Dengan adanya alat ini, mereka tidak lagi terhambat oleh metode manual yang memakan waktu dan tenaga.

Kehadiran alat pengaduk ragi otomatis ini merupakan langkah kecil namun penting dalam upaya UMKM Tempe RT 4 untuk meningkatkan kualitas dan daya saing mereka. Inovasi yang dihadirkan oleh mahasiswa KKN ini tidak hanya menyelesaikan masalah teknis dalam proses produksi, tetapi juga membuka peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk berkembang dan bersaing lebih kompetitif di pasar.

Inovasi ini juga menunjukkan bagaimana Program KKN dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat. Melalui pendekatan yang aplikatif, KKN tidak hanya menghasilkan teori, tetapi juga menciptakan alat dan solusi praktis yang dapat langsung diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun