Mohon tunggu...
Gerry Junus
Gerry Junus Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menabur Bumi Menuai Api

7 Desember 2017   19:23 Diperbarui: 7 Desember 2017   19:26 722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            Disana kujumpai Bona dan Putra. Mereka mengamini bahwa beberapa kawan termasuk dari pers mahasiswa turut ditangkap. Aku kalut, mencari-cari polisi dan bertanya kemana mereka dibawa. Polisi diam, mereka menarik diri dari lokasi. Berjalan kembali menjauhi kami semua. Ibu-ibu masih menangis, ditambah lagi bapak-bapak turut meneteskan air mata. Petang datang, adzan berkumandang, kupandang semua ini. Kulon Progo. 

Belum reda juga kesedihan kita, tersebar kabar esok akan ada penggusuran lagi. Lagi, dan lagi. Agni memutuskan untuk tetap tinggal dirumah Pak Sadikin. Aku, dengan berat hati harus kembali kerumah dan menyisakan tanya. Bagaimana nasib petani? Sampai kapan ini berakhir? Mengapa mereka yang menabur di bumi, menuai api dikemudian hari? Apakah petani harus mati untuk menjadi lebih berguna bagi pembangunan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun