Terdapat tiga poin yang cukup penting dari gagasan kemunculan gerakan oposisi tentang perubahan iklim global, antara lain:
- Gerakan konservatif yang mengkritisi dampak ilmiah dan gagasan umum dalam dukungan terhadap eksistensi pemanasan global sebagai suatu masalah yang sangat serius hanya digunakan sebagai alat politik demi mendapatkan dukungan dari publik. Kesepakatan ilmiah ini dibuat agar masyarakat percaya bahwa isu pemanasan global memang murni didasari oleh kepentingan ilmu pengetahuan.
- Gerakan ini mengkaji keuntungan dari pemanasan global, jika itu memang harus terjadi. Pemanasan global akan memberikan peningkatkan di bidang agrikultur, mereduksi angka kematian manusia, bahkan memberikan peningkatkan pada bidang kesehatan manusia, sebab bila hal tersebut akan benar terjadi, manusia tentu akan berupaya untuk menyesuaikan diri untu mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
- Pengambilan aksi yang berbasiskan internasional mengenai pemanasan global akan memeberikan dampak yang buruk terhadap ekonomi nasional, keamanan nasional, kedaulatan nasional dan kepada lingkungan itu sendiri. Keberlangsungan hidup kelompok bisnis dan industri serta para pekerja di dalamnya akan teranca. Tidak ada kepastian yang spesifik terkait apakah Amerika telah siap atau tidak dalam mengurangi aktivitas kerja industrinya dan bergabung ke dalam aksi internasional. Sedangkan, aksi internasional justru akan menimbulkan banyak percobaan lingkungan yang belum dapat dibuktikan bisa merubah kondisi menjadi lebih baik.
Sumber:
McCright, Aaron M.,Riley E. Dunlap. 2000. Challengin Global Warming as a Social Problem: An Analysis of the Consertaive Movement’s Counter-Claims. Social Problems 47 (4): 499-522
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!