2) Â Â Â Penyimpanan
Meskipun untuk mendapatkan perhatian penonton adalah tugas yang sulit, proses yang sama sulitnya adalah menyediakan konten pesan dari ILM dengan sedemikian rupa sehingga penonton dapat dengan mudah menyimpannya dalam memori.
Keller (1987) mencatat bahwa karena konsumen mungkin tidak membuat keputusan saat menghadapi iklan, namun memori konsumen terhadap iklan yang sangat penting. Oleh karena itu penting bahwa perancang pesan berusaha memahami proses penyimpanan memori audiens dalam jangka panjang.
Perancang pesan perlu mendesain pesan agar menjadi lebih bermakna secara pribadi bagi audiens, lebih membangkitkan emosi, dan memberikan pengaruh, sehingga isi pesan dapat melekat dalam memori audiens. Nisbett dan Ross (1980) mendefinisikan informasi yang disampaikan harus sejelas mungkin agar bisa menarik dan mempertahankan perhatian audiens dan untuk merangsang imajinasinya.
3) Â Â Â Isyarat Pengambilan
Keller (1987) mencatat bahwa pada umumnya audiens mengambil keputusan bukan saat menyaksikan iklan, melainkan mengambil keputusaan saat pesan dari iklan tersebut melekat pada memorinya. Oleh sebab itu memori merupakan aspek penting bagi ILM yang telah berhasil.
Komitmen dan Konsistensi
Para peneliti telah menemukan bahwa ketika individu merasa berkomitmen terhadap perilaku tertentu, pada umumnya masyarakat akan mengadopsi identitas yang konsisten dengan perilaku tersebut, hasil yang kerapkali dijumpai adalah sikap yang tahan lama dan perubahan perilaku terhadap masyarakat.
Meskipun mungkin pada awalnya tampak bahwa ILM adalah mekanisme yang sederhana untuk menghasilkan komitmen, namun ILM dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk meningkatkan komitmen audiens dalam masalah tertentu. Salah satu langkahnya adalah untuk mendorong audiens untuk menjalin jaringan dengan organisasi dalam mensponsori pembuatan stiker, magnet kulkas, atau kaus yang menyatakan dukungan atau kampanye mengenai suatu permasalahan, seperti permasalahan lingkungan. Hal ini tidak hanya melibatkan target audiens lebih dalam untuk memahami suatu permasalahan, tetapi merupakan bentuk komitmen dari audiens dalam memahami masalah.
Â
Sumber