Belanda memang tak main-main dalam menancapkan kolonisasinya di Indonesia. Mulai dari klaim nama Hindi Belanda hingga sarana-prasarana mereka bangun guna tetap eksis di nusantara untuk waktu yang lama. Termasuk di Yogyakarta. Menyandang status salah satu yang istimewa di Hindia Belanda (Indonesia kala itu) menjadikan Belanda pun menancapkan tajinya dalam-dalam.
Ketika cukup lama bercokol di Nusantara, Belanda akhirnya kalah juga. Namun ibarat masuk ke gua singa; kedatangan Jepang kemudian tak lantas lebih 'lengang' pengawasan atas kekuasaannya di Jogja.
Salah satu saksi sejarah yang sampai sekarang mampu untuk kita lihat adalah yang terletak di kawasan Pundong, daerah Jogja selatan. Pundong menyimpan salah satu 'kekayaan' masa pra-kemerdekaan yakni Goa Jepang.
Menurut visitingjogja.com, Goa Jepang Pundong merupakan salah satu peninggalan masa Perang Dunia II; diatas tebing di daerah Pundong pada tahun 1942-1945. Berfungsi sebagai tempat pertahanan dan tempat pengintaian musuh yang datang dari Pantai Selatan. Oleh sebab itulah gua ini bisa terlihat jelas garis pantai Pantai Selatan.
Goa Jepang ini memiliki 18 bunker yang saling berhubungan; namun fungsinya yang berbeda; sebagai ruang pertemuan, menara pengintai, bahkan dapur.
Goa Jepang Pundong terletak 25 km dari Kota Yogyakarta. Ambil arah Jalan Parangtritis ke selatan sampai melewati jembatan Sungai Opak. 100 meter sesudah jembatan ada papan petunjuk Goa Jepang: ikuti saja.
Jalan melintasi Kretek Siluk kurang lebih 1 km sampai bertemu pertigaan. Dari pertigaan ambil kanan, setelah itu bisa gunakan GPS atau bertanya ke penduduk sekitar mengenai lokasi Goa Jepang.
Ngayomi Ngayemi Ngayani
Jogja memang kaya. Tak ayal daerah ini mendapat predikat salah satu yang istimewa di Indonesia. Pun Goa Jepang Pundong, tak karam diterpa jaman meski usianya menuju seabad.