Yogyakarta, sudah sekian bulan terdengar keluhan serempak orang yang mesti memutar dari Jembatan Baru UGM ke arah timur. Paling jauh hanya sampai gedung lengkung, kemudian harus belok arah ke selatan atau kembali ke barat. Alasannya, pembangunan gorong-gorong yang tak kunjung usai.
Lepas jam sembilan malam, mulai banyak kendaraan melawan arus daripada harus memutar 'bundaran teknik'. Rupanya ada kenakalan yang terekspresi akibat gelisah kondisi jalan yang sementara tidak efektif ini. Sekalipun pos polisi tersedia di salah satu tepian lampu merah, namun seperti ada 'toleransi' terhadap tindakan tersebut.
Memang, penghujan kali ini seperti pemantik pemerintah terkait perbaikan jalan. Namun sepertinya dilokasi lain seperti di Jalan Suroto menuju Stadion Kridosono sudah selesai lebih dulu. Paling tidak meskipun suara keluhannya sama, namun relatif tidak begitu lama durasinya.
Kembali ke Jalan Teknika, ada obrolan menarik di salah satu angkringan daerah Pogung Baru. Kata seorang disela jahe panas yang tersaji untuknya, "Daerah situ khan juga tidak banjir ya, justru ditimurnya pas didepan gudeg-gudeg itu yang kalau hujan besar sering jadi tempat genangan air." Pikiran spontan saat itu, apakah pemerintah kerap mendengar suara kritis masyarakat seperti ini. Audiensi khususnya Pemda Jogja nampaknya terdengar samar ditelinga. Sehingga pertanyaannya kemudian, apa dalih perbaikan khususnya yang dilakukan di Jalan Teknika?
Seandainya ada pihak terkait yang mau turun berdiskusi dengan warga, jangan sebatas monitoring seperti mandor yang memantau pekerjanya. Paling tidak saya pernah mendengar nama Bambang Soepijanto, yang terbiasa berdialog dengan masyarakat diranah jabatannya. Sepertinya bisa dicontoh metode kinerja tersebut. Sebab kadang, masyarakat itu butuh duduk bicara jangan terus diposisikan "terima beres" atas produk pemerintahan yang sedang berjalan.
Namun sepertinya obrolan angkringan masih akan berlangsung lama. Sebab menurut informasi yang terdengar, perbaikan gorong-gorong Jalan Teknika baru akan selesai Januari tahun depan. Jadi selamat memutari jalan lebih lama, sembari menunggu pemerintah dalam inisiatifnya untuk duduk bersama. Mari menikmati, sambil menghabiskan seruput teh jahe dan gorengan bakar yang pesan malam ini.
Sumber Foto
http://krjogja.com/web/news/read/28732/Perbaikan_Jembatan_Sorogenan_Sembilan_Bulan_Jalur_Dialihkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H