Seringnya masyarakat Indonesia mengecam Australia akibat adanya dukungan terhadap gerakan Papua merdeka, mendorong pihak Kedutaan nya di Jakarta turun ke Papua.Selasa (27/3/2012) Kedubes Australia mengutus dua pejabatnya ke Papua, yaituRalph Gregory(Konselor Bidang Politik), dan Emily Whelan (Sekretaris II Kedubes Australia). Lembaga yang ditemui adalah Majelis Rakyat Papua (MRP), Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) dan Komnas HAM Papua.
Dalam tulisan sederhana ini, saya ingin menyoroti hasil pertemuan utusan Kedubes Australia itu dengan DPRP dua hari lalu. Ruben Magai ( Ketua Komisi A DPRP) kepada pers menjelaskan bahwa pada prinsipnya Pemerintah Australia menyatakan mendukung sepenuhnya Papua tetap berada di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai bukti dukungan itu, kata Ruben, Pemerintah Australia memberikan bantuan dana melalui bank dunia, UNDP dan lain lain untukmendukung Otonomi Khusus(Otsus) Papua. Dana itu untuk pembangunan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat, kesehatan serta pendidikan.
http://bintangpapua.com/headline/21289-australia-dukung-papua-tetap-dalam-nkri
Dari keterangan Rumben Magai di atas, saya ingin menggaris bawahi pernyataan utusan Kedubes Australia bahwa Pemerintah Australia mendukung Papua tetap dalam NKRI kendati ada sejumlah politisi maupun aktivis di Australia yang secara terang-terangan mendukung gerakan Papua merdeka.
Belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, pernyataan pihak kedubes Australia ini bukannya yang pertama kali. Boleh dibilang, kita sampai bosan mendengarnya. Tapi toh masih banyak kelompok masyarakat Australia (NGO, parpol, aktivis) yang mendukung separatisme di Papua. Juga tidak ada jaminan bahwa setelah pernyataan ini, tidak ada lagi dukungan-dukungan yang secara sporadis diberikan kepada para aktivis Papua merdeka.
Bahwa adanya bantuan dana melalui bank dunia untuk mendukung Otsus Papua, itu juga bukan jaminan. Karena banyak negara lain juga memberikan dukungan dana kepada Indonesia untuk kemajuan Papua, namun tidak “bermain mata” dengan para aktivis Papua merdeka.
Karenanya, adalah bijakasana bagi kita sebagai bangsa untuk tetap mewaspadai Australia dalam urusan Papua. Jangan terbuai pada bantuan apapun yang telah diberikan, apalagi pada pernyataan politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H