Pembukaan pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur Dki Jakarta sebentar lagi akan segera dibuka namun ada satu hal yang sangat menarik perhatian publik yaitu sikap dari partai pemenang, pemilik  kursi terbanyak dan kader paling loyal. Sampai sekarang belum menentukan siapakah calon yang akan PDIP usung untuk maju dalam Pilkada DKI.
Beberapa waktu ini banyak sekali dibicarakan mengenai Pilkada Dki, terdapat beberapa nama yang mencuat selain gubernur petahan yg biasa disapa ahok terdapat dua nama yaitu: Sandiaga Uno dan Yusril Iza Mahendra untuk calon Gubernur dan untuk posisi wakil gubernur terdapat beberapa nama diantaranya; Saefullah, Djarot, dan Mardani.
Namun menurut pengamat Panggi Syawi Chaniago M.IP yang ia sampaikan pada acara diskusi Pilkada dengan tema Mencari Pemimpin baru Jakarta panggi menyatakan sikap PDIP saat ini sangatlah membingungkan dan lagi menurutnya PDIP tidak akan mendukung Ahok maju sebagai Calon Gubernur. Ada beberapa alasn menurut panggi mengapa PDIP tidak akan mendukung ahok maju sebagai Gubernur DKI menurut panggi diantaranya:
1. Ahok bukanlah kader PDIP, Menurut panggi PDIP tidak akan mendukung ahok dalam Pilkada dki salah satunya karena ahok bukanlah kader PDIP. Itu sangat jelas PDIP yg dikenal sebagai partai dengan loyalitas yang sangat tinggi mana mungkin menerima calon yang bukan kader mereka tutur panggi. Seperti yg sudah diketahui Ahok sudah terang terangan mengatakan bahwa dia tidak akan bergabung dengan partai meski itu demi dirinya maju sebagai calon gubernur.
2. Ahok banyak memiliki musuh (Pemecah Belah), seperti yang kita ketahui ahok dengan karakternya yang keras dan arogan saat ini memiliki sangat banyak musuh baik tataran elit ataupun tatanan bawah. Bahkan oleh warga DKI saja di musuhi.
3. Tidak konsisten dalam berbicara, faktor lainnya yang membuat PDIP tidak akan mendukung ahok dalam Pilkada dki adalah tidak konsistennya ahok dalam berbicara. Beberapa tahun yang lalu ketika Pilkada ahoklah yang ngotot agar Fauzi bowo cuti namun sekarang dia sendiri yang tidak mw cuti dengan alasan menjaga anggaran. Lalu dahulu ahok pernah berkata bahwa seorang pemimpin itu tidak perlu dikawal banyak pengawal namun beberapa hari yang lalu ahok dikawal banyak sekali anggota brimob ini menunjukan ahok sama sekali tidak bisa menjaga dan memegang kata katanya sendiri,
4. PDIP Tidak akan mau mendapatkan posisi wakil. Sebagai partai pemenang Pemilu dan dengan strategisnya Jakarta akan membuat siapapun tergiur untuk mendapatkannya. Jika PDIP mendukung ahok maka itu akan mengurangi kemurnian dalam kemenangan waktu pemilu beberapa tahun yang lalu. Pungkas panggi
Itu beberapa alasan yg dipaparkan pengamat bagaimana peluang PDIP dalam mengusung ahok, jika dilihat dari hasil yang dipaparkan pengamat tak ada peluang PDIP Â agar mendukung ahok dalam mengarungi pilkada dki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H