Pagi hari, cuaca yang mendung, serta udara yang sejuk. Suasana tepat untuk tidur, jika keadaan ini bukanlah jam 7 pagi di hari Senin. Tidur merupakan salah satu cara untuk mengisi energi tubuh setelah hari yang melelahkan. Tentu saja, ada waktu dan tempat untuk tidur. Untuk beberapa siswa, waktu dan tempat tersebut adalah di kelas pada jam pembelajaran. Di artikel ini, saya akan mencari tahu mengapa siswa – siswa tersebut sangat suka tidur di sekolah.
Saya menebarkan angket kepada 11 orang dari 9 sekolah yang berbeda, dan dari jawaban mereka, saya mengetahui bahwa 10/11 orang dari 9 sekolah yang berbeda sering melihat teman - teman mereka tidur selama pembelajaran berlangsung. Hanya 1 orang dari 1 sekolah yang mengatakan bahwa mereka jarang sekali melihat teman mereka tertidur. Setelah menerima data ini, saya membandingkannya dengan informasi dari orangtua saya mengenai siswa dan sekolah di zaman mereka. Di zaman orangtua saya, tidur di kelas merupakan hal yang jarang. Sekolah di zaman orangtua saya jauh lebih ketat, dan anak - anaknya lebih mengetahui tentang kewajiban mereka.
- Frekuensi siswa yang tidur di kelas mulai naik seiring berjalannya waktu, dan salah satu penyebabnya adalah peraturan yang kurang ketat. Dari angket yang saya tebar, saya mengetahui bahwa ketika ada siswa yang tidur di kelas, mereka hanya ditegur oleh guru, dan sampai situ saja. Ada satu sekolah yang pernah memberlakukan sistem hukuman, namun diberhentikan karena kurang efektif. Pikiran siswa bahwa mereka hanya akan ditegur saat tertidur di kelas mendorong mereka untuk kurang peduli terhadap peraturan di sekolah.
- Selain itu, setelah mengobservasi teman – teman saya di kelas serta berpartisipasi dalam tidur di kelas, saya dapat mengetahui bahwa jam – jam di mana orang sering tidur adalah di pelajaran yang dapat dikatakan sebagai membosankan. Guru serta materi yang kurang menarik siswa membut siswa lebih memilih untuk melakukan aktivitas lain selagi menghadiri kelas. Saya melihat bahwa di kelas – kelas sulit di mana siswa harus mencatat untuk bisa memahami pelajaran, lebih sedikit orang yang tertidur, sedangkan di pelajaran yang hanya harus mendengarkan ke guru, siswa kerap tidur karena tidak ada kegiatan yang membutuhkan partisipasi mereka.
- Namun, siswa terkadang juga membutuhkan waktu istirahat lebih. Waktu yang mereka perlukan, mereka ambil dari jam sekolah. Ketika siswa kurang tidur, atau membutuhkan rehat sejenak dari tugas yang begitu banyaknya, mereka akan terbuai untuk tidur di saat itu juga. Selain itu, siswa juga akan berpikir untuk beristirahat ketika otak tidak dapat mencerna apa pun. Diakibatkan oleh hal ini, siswa yang tidur di kelas tidak dibedakan antara tingkat kecerdasan siswa. Siswa yang paling jenius pun juga kerap tidur di kelas, karena semua orang dapat merasakan lelah.
Inilah mengapa seringkali kita melihat teman - teman kita tertidur di kelas. Menurut saya, ini merupakan salah satu penyimpangan akibat subkebudayaan menyimpang dan sosialisasi yang tidak sempurna. Saya yang awalnya tidak suka tidur di kelas, karena melihat sanksinya yang ringan serta teman - teman saya yang sering tidur saya secara perlahan mulai kurang peduli akan peraturan tersebut. Selain itu, tanpa adanya peraturan tetap yang disetujui bersama semua orang mengenai tertidur di kelas, saya merasa lebih tenang mengenai tidur di kelas.
Untuk memajukan anak bangsa, sekolah harus menaikkan interaksi mereka dengan para siswa dan siswi, karena jika siswa selalu tidur di kelas, mereka pastinya tidak akan mengerti pelajaran. Ketegasan sangat diperlukan agar siswa kapok tidur di kelas. Walaupun pelajarannya membosankan, pastinya ada ilmu yang dapat kita dapatkan dari para guru. Namun, sebagai seorang siswa saya tidak menyalahkan siswa yang bosan dengan pelajaran atau lelah, karena saya mengerti perasaan tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan keluarga masing - masing perlu menegur kita mengenai kewajiban kita serta perihal tidur di kelas agar sosialisasinya dapat disempurnakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H