Introvert adalah sebuah kepribadian yang cenderung penyendiri dan fokus terhadap dirinya sendiri. Dalam ilmu psikologi terdapat pengelompokan kepribadian manusia.Â
Adapun kepribadian lain yang berlawanan terhadap introvert adalah ekstrovert yang berarti kepribadian yang sangat terbuka terhadap orang lain dan lingkungannya.Â
Bagaikan dua kutub yang berlawanan, namun mengapa introvert di masa kini menjadi sebuah kepribadian yang diakui oleh banyak orang? Dari artis hingga masyarakat biasa sering juga menggunakan introvert sebagai pembenaran untuk menghindari hal hal yang dia tidak sukai. Seperti beberapa waktu lalu seorang artis yang melakukan kesalahan, kemudian mengaku introvert agar orang lain memakluminya.
Perjalanan panjang modernitas mungkin sedikit mempengaruhi banyaknya penggunaan istilah-istilah baru yang dianggap keren. Informasi yang bebas melalu lalang melintasi dunia dan dapat diakses oleh semua orang tentu semakin mengangkat istilah-istilah baru tersebut. Salah satunya introvert, ketika istilah ini mulai tersebar luas dan digunakan oleh para selebritas, para consumer informasi ini pun seolah olah merasakan hal yang serupa. Dan menggunakan alasan yang sama untuk menghindari hal-hal yang tak ingin dia dapatkan.
Misalnya seorang karyawan baru menghindari pertemuan pertemuan kerabat kerja saat jam istrahat, mengaku introvert karena dia lebih suka untuk bermain game di HP-nya. Hal hal tersebut merupakan hal yang mengakibatkan pada akhirnya banyak orang mengaku introvert.
Hal lain mungkin terkait kebutuhan manusia yang akhirnya dapat dipenuhi tanpa langsung berhadapan orang lain. Smartphone misalnya sangat multifungsi, dan hampir lebih berguna disbanding teman sekerja yang mempunyai kendaraan sendiri untuk pulang.Â
Jika kita yang biasanya pulang berbarengan dengan dia, kita masih bisa mencari taxi online untuk pulang. bahkan untuk hal hal spesifik seperti membelikan makanan, membeli obat, menonton film, dll. Yang tak bisa dipenuhi oleh teman sekantor kita tadi. Dan siteman tadi juga pasti suatu saat kita ingin hindari, karena misalnya meminjam uang dalam jumlah yang banyak, minta tolong untuk mengerjakan kerjaannya, dll.
Hari ini menghabiskan waktu dengan teman merupakan hal yang tidak begitu penting. Mungkin cukup untuk mengutarakan pikiran, teman diskusi, berolahraga, dll. Tapi jika dilihat kembali, hari ini kita mulai mengurangi jumlah teman teman kita. Karena tak semua teman memiliki hobi yang sama dengan kita, film kesukaan yang sama dengan kita, dan makanan yang sama dengan kita. Sementara jika kita memaksakan untuk berteman dengan orang tersebut, kita mungkin akan mengalahkan ego kita untuk menonton film yang kita sukai, hanya karena ingin menemaninya menonton film favoritnya. Akhirnya kita hanya tertidur saat pemutaran film berlangsung.
Pada akhirnya pilihan masing-masing, dan kebebasan atas pilihan itu membuat kita merasa ingin melakukannya sendiri, tak mudah menemukan teman yang mempunyai selera yang sama, jika pun ada, pasti tak banyak jumlahnya. Jadi sendiri untuk memilih apa yang kita inginkan cukup menyenangkan apalagi hal yang kita inginkan bisa kita jangkau dengan sendirinya, apalagi di era sekarang, yang informasi bebas untuk kita dapatkan.
Pada masa lalu, cukup sulit untuk menikmati waktu sendiri. Kita tak bisa memanggil taxi online, menonton film pun harus berbagi dengan orang lain, karena mungkin televisi hanya beberapa saja, bermain game juga harus ke tempat penyewaan yang pasti berhubungan dengan orang lain. Tak banyak yang bisa dilakukan seorang diri. Tapi sekarang ketika kebutuhan terpenuhi hampir pada level tidak membutuhkan untuk bertemu orang lain secara fisik, maka kaum pengaku introvert pun semakin banyak jumlahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI