Mohon tunggu...
Geridzho
Geridzho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Humble to skyrochket

Saya seorang Manusia setengah dewa, juga seorang pemalas yang punya banyak mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fakta Menarik: Kekaisaran Romawi yang Mungkin Belum Anda Ketahui

18 Agustus 2024   20:00 Diperbarui: 18 Agustus 2024   20:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kekaisaran Romawi adalah salah satu kekaisaran terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah dunia, yang menguasai sebagian besar wilayah Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah selama lebih dari seribu tahun. Warisannya masih terasa hingga hari ini, tidak hanya dalam bentuk arsitektur yang bertahan, tetapi juga dalam budaya, hukum, dan teknologi yang menjadi fondasi bagi banyak peradaban modern. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Kekaisaran Romawi yang mungkin belum Anda ketahui:


Jaringan Jalan yang Luar Biasa

Salah satu pencapaian infrastruktur terbesar Kekaisaran Romawi adalah jaringan jalannya yang luas dan terencana dengan baik. Pada puncaknya, kekaisaran ini memiliki lebih dari 400.000 kilometer jalan, dengan lebih dari 80.000 kilometer di antaranya adalah jalan batu yang kokoh. Jalan-jalan ini dibangun dengan teknologi yang canggih untuk masa itu, menggunakan beberapa lapisan material untuk memastikan daya tahan dan stabilitasnya. Jalan-jalan Romawi tidak hanya memudahkan mobilisasi militer tetapi juga memperlancar perdagangan dan komunikasi di seluruh kekaisaran. Banyak dari jalan-jalan ini masih digunakan hingga hari ini, membuktikan keahlian teknik Romawi.

Budaya Multietnis

Meskipun seringkali dianggap sebagai entitas yang homogen, Kekaisaran Romawi sebenarnya adalah masyarakat yang sangat multietnis dan multikultural. Kekaisaran ini mencakup orang-orang dari berbagai latar belakang budaya, termasuk Romawi asli, Yunani, Galia, Mesir, Suriah, dan banyak lagi. Setiap kelompok membawa tradisi, bahasa, dan agama mereka sendiri, menciptakan masyarakat yang kaya akan keragaman budaya. Kekaisaran Romawi berhasil menyatukan berbagai budaya ini di bawah satu pemerintahan, dan hal ini menjadi salah satu alasan kekuatannya bertahan begitu lama. Integrasi dan toleransi terhadap berbagai budaya ini juga memperkaya warisan budaya Romawi, yang masih dapat kita lihat dalam seni, arsitektur, dan literatur yang mereka tinggalkan.

Gladiator dan Hiburan Publik

Pertandingan gladiator mungkin adalah salah satu aspek Kekaisaran Romawi yang paling terkenal dan paling sering digambarkan dalam budaya populer. Gladiator adalah pejuang, seringkali budak atau tawanan perang, yang bertarung di arena untuk hiburan publik. Meskipun pertarungan ini brutal dan sering kali berujung pada kematian, gladiator menjadi semacam selebriti pada zamannya. Pertandingan ini diadakan di berbagai tempat, termasuk Colosseum di Roma, yang merupakan salah satu amfiteater terbesar yang pernah dibangun. Colosseum dapat menampung hingga 50.000 penonton, yang datang untuk menyaksikan pertempuran, eksekusi publik, dan bahkan pertempuran laut buatan yang melibatkan pengisian arena dengan air. Hiburan publik ini tidak hanya untuk kesenangan tetapi juga digunakan sebagai alat untuk mempertahankan kontrol sosial, dengan cara mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah sehari-hari.

Inovasi dalam Penggunaan Beton

Romawi adalah salah satu peradaban pertama yang menggunakan beton secara luas dalam konstruksi. Beton Romawi, yang dikenal sebagai **opus caementicium**, adalah campuran kapur, air, pasir, dan agregat seperti batu bata atau batu. Inovasi ini memungkinkan Romawi untuk membangun struktur besar yang lebih tahan lama dan stabil dibandingkan dengan bangunan yang hanya menggunakan batu atau batu bata. Salah satu contoh paling terkenal dari penggunaan beton ini adalah Pantheon di Roma, yang memiliki kubah beton terbesar di dunia hingga hari ini. Bahkan setelah lebih dari 2.000 tahun, Pantheon masih berdiri kokoh, menunjukkan keunggulan teknik konstruksi Romawi. Colosseum juga sebagian besar dibangun menggunakan beton, dan banyak bagian dari struktur aslinya masih bertahan.
Reformasi Kalender Julian

Salah satu kontribusi besar Romawi dalam bidang ilmu pengetahuan adalah reformasi kalender yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM, yang dikenal sebagai Kalender Julian. Kalender ini menggantikan kalender Romawi lama yang didasarkan pada fase bulan dan sering kali tidak akurat. Kalender Julian didasarkan pada perhitungan tahun matahari, dengan tahun terdiri dari 365 hari dan satu tahun kabisat setiap empat tahun untuk menyesuaikan dengan panjang sebenarnya dari tahun matahari. Kalender ini menjadi dasar bagi kalender Gregorian yang kita gunakan saat ini, dan pengaruhnya dapat dirasakan selama berabad-abad setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi.

Roma: Kota Padat Penduduk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun