Mohon tunggu...
gerginto pakpahan
gerginto pakpahan Mohon Tunggu... -

Bandung121087...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Kopi dan Si Kodok

28 Oktober 2010   19:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:01 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, yang ada di otak gw cuman permintaan lucu yang tidak serius yang keluar dari mulutnya. Setidaknya itulah yang gw duga. "Kalo lo beliin gw kopi, gw kerjain semua presentasinya, hahaha". Tambahan tawa di akhir kalimat cukup meyakinkan bahwa permintaaan itu hanyalah sebuah canda di tengah panasnya Jakarta saat itu.

Yang mengggangu gw adalah 'kenapa kalo itu cuman sebuah canda, kok gw mikirin terus untuk beliin dia kopi ?! Hei ada apa dengan gw ??

Kembali gw liat jam, waktu menunjukan pukul 10 malem, tanpa ragu gw ambil kunci kendaraan gw, gw keluar pergi menelusuri pekatnya malam ibu kota hanya demi sebuah kopi.

Dalam otak gw  "gila ngapain gw malem2 nyariin kopi buat orang lain" , tapi dalam hati gw "itu bukan gila itu cinta..DAMN !!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun