Mohon tunggu...
Niko Nababan
Niko Nababan Mohon Tunggu... Guru - Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Temukan saya di: http://nikonababan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Tanpa Secangkir Kopi

10 Februari 2019   21:03 Diperbarui: 10 Februari 2019   21:19 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pxhere.com

Aku mengutak-atik arti kebahagiaan
Hingga tak lagi aku mengenali manisnya senyuman
Aku mengenalmu
Namun aku tak lagi melihat senyumanmu
Aku merindukanmu
Namun aku tak lagi mengenali rindu milikmu

Dinginnya malam bukan lagi milik secangkir kopi
Tak sekalipun aku menikmatinya kini
Lelahku ditebus oleh kebisuan
Bersama selimut lusuh
Tempat dimana aku mencintaimu lewat mimpi

Kerinduan akan terus mencumbui waktu
Sampai kapan ?
Aku pun tidak tau
Tak perlu disesali
Sepekan akan jadi semusim
Semusim cukup untuk lupakan semua tentangmu

Kenangan tidak mungkin tersesat
Hanya menunggu waktu
Untuk kembali dan menceritakan lagi
Buang setiap keraguanmu
Karena kita adalah pemeran utamanya

Palembang, 10/02/19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun