Mohon tunggu...
Niko Nababan
Niko Nababan Mohon Tunggu... Guru - Manusia biasa yang berproses menjadi seorang guru

Temukan saya di: http://nikonababan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Golongan "Putih"

7 Februari 2019   08:19 Diperbarui: 12 Februari 2019   11:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang menyebutnya sebagai tempat hidupnya para apatis; sekumpulan individu yang menjelma menjadi populasi miskin harapan.

Bukan tanpa kesadaran, hanya saja kesadaran itu telah dirampas bersama janji manis para elite; yang nikmatnya hanya sampai kertas suara saja.

Yang peka pada perubahan dan harapan, dikecewakan dan juga di abaikan; hingga akhirnya lupa tanggal pemilihan dan fungsi kertas suara.

Mereka yang disebut anti demokrasi bukan tanpa kontribusi; olehnya tersadar akan defisit demokrasi.

Tak perlu jauh mengumbar khayal, sebab ini bukan ajang pencarian khayal. Jangan lahirkan sumpah serapah oleh hanya karena coba-coba, yang ada semakin akan bertambah.

Bukan tak ingin bersuara; bersuara bukan sebatas untung-untungan. Bukan tak ingin menggunakan suara; suara adalah sebuah harapan. Bukan tak ingin menyuarakan; menyuarakan adalah kepercayaan.

Siatuasi politik yang tak karuan, membuat sekawan yang disebut "golongan" semakin bingung membuat rumusan; belum lagi demokrasi yang dirasa memberi pergantian bukan perubahan.

Yang menyebutnya sebagai tempat hidup para apatis; kini menjelma menjadi klinik bagi korban luka politik di masa silam. 

Adakah yang ingin memulihkannya ?

(Plg, 07/02/19)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun