Desa Soropaten, Klaten (11/8/21) - Penggunaan wadah botol plastik untuk konsumsi air telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat. Seiring dengan kebutuhan tersebut, penggunaan botol plastikpun semakin meningkat setiap harinya. Menurut Work Atlas, Indonesia menjadi negara ke-4 pengguna botol plastik terbanyak di dunia.Â
Tercatat penggunaan botol plastik di Indonesia mencapai 4,82 miliar per tahun dan hanya 7% yang di daur ulang. Bahkan, salah satu riset yang dilakukan oleh Profesor Jambeck dari Universitas Georgia menyatakan, Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik kedua di dunia.Â
Program Edukasi dampak sampah botol plastik sekali pakai di lingkungan perairandiharapkan dapat meningkatkan kesadaan masyarakat khusunya pemuda ditumbulkan di perairan dan cara pencegannya melalui mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai yang digantikan dengan tumbler atau membawa tempat minum sendiri.Â
Program ini sesuai dengan elemen pembangunan berkelanjutan atau SDG's (Sustainable Development Goals) point 12 Konsumsi dan Produksi Desa Sadar Lingkungan. Tujuan ini berkaitan dengan upaya mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap bumi memlaui pola produksi dan konsumsi yang sewajarnya.
Praktisi Lingkungan dari Waste4 Change Hana Nur Auliana mengatakan, "salah satu penyumbang plastik ke laut adalah botol plastik sekali pakai yang tidak didaur ulang".Â
Karenanya, masyarakat Indonesia harus mulai sadar mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai yang digantikan dengan tumbler atau lebih tepatnya membawa tempat minum sendiri.Â
Kenapa harus membawa tempat minum sendiri? Karena bagi sebagian orang, gaya hidup ramah lingkungan tidak selalu diawali dengan hal-hal yang besar.Â
Sebuah pepatah popular mengatakan " big step starts with an inch". Diawali dari diri sendiri dan memulainya dari kebiasaan yang simple, kedepannya hal tersebut bisa menjadi kebiasaan dan membuat orang lain tertarik sehingga bisa mengisnpirasi banyak orang.
Sehingga mahasiswa UNDIP mengajak pemuda Desa Soropaten Kec. Karanganom Kab. Klaten untuk gerakan tidak memakai botol sekali pakai dan digantikan dengan botol minum sendiri atau tumbler. Mahasiswa UNDIP juga membagikan tumbler kepada pemuda dan anak-anak untuk gerakan setiap hari memakai tumbler.
Edukasi dilakukan kepada pemuda/remaja dan anak- anak di Desa Soroapten, Kec. Karanganom. Kab. Klaten melalui door to door dan pemasangan poster dibeberapa tempat umum seperti masjid, kelurahan, pos ronda.