Sadeng, Kota Semarang (28/1/2022) -- Kendaraan pribadi tentu menjadi andalan masyarakat Kota Semarang dalam berpergian sehari-hari. Dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor di Kelurahan Sadeng membuat tingkat polusi udara akibat asap kendaraan bermotor di Kelurahan Sadeng meningkat setiap tahunnya.Â
Meningkatnya kendaraan bermotor juga meningkatkan kecelakaan lalu lintas berkendara, berdasarkan data yang diambil dari http://bappeda.jogjaprov.go.id/ tahun 2021 terjadi peningkatan kecelakaan lalu lintas di Indonesia sebanyak 791 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2020. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi mayoritas disebabkan oleh kecepatan tinggi yang dipacu kendaraan.
Berdasarkan kondisi di atas, Gerardus Alvin Kalbuadhi (21), salah satu mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2021/2022, berinisiatif untuk mengenalkan konsep berkendara hemat bahan bakar yang memiliki banyak manfaat termasuk dapat mengurangi secara signifikan polusi udara dan menekan jumlah kecelakaan lalu lintas. Hal tersebut dapat terlaksana sebagai akibat dari rendahnya putaran mesin saat berkendara hemat bahan bakar.
Sosialisasi konsep berkendara hemat bahan bakar dilakukan secara mandiri dari rumah ke rumah dan menyasar masyarakat di RW 02 Kelurahan Sadeng. Sosialisasi dilakukan dengan bahasa yang sederhana dan dapat dimengerti oleh masyarakat.Â
Manfaat yang didapat dari masyarakat antara lain masyarakat paham dan mengenal konsep berkendara hemat bahan bakar, masyarakat dapat menghemat rupiah untuk membeli bahan bakar minyak sebanyak 30% lebih rendah. Dengan mengaplikasikan konsep berkendara hemat bahan bakar, tingkat kecelakaan jalan raya juga dapat jauh ditekan karena kecepatan maksimal dijaga tetap dibawah 40 Km/Jam.
Dengan melihat kondisi lokasi KKN di Kelurahan Sadeng yang merupakan wilayah perbukitan yang masih asri, maka dengan mengaplikasikan konsep berkendara hemat bahan bakar, maka manfaat yang didapat akan sangat baik bagi keselamatan berkendara dan juga bagi lingkungan. Keselamatan berkendara akan lebih terjamin dengan kecepatan maksimal yang dibatasi. Lingkungan yang masih asri juga dapat lebih terjaga dengan gas buang yang minimum.
Dengan adanya edukasi dan sosialisasi ini, masyarakat khususnya di Kelurahan Sadeng dapat menerapkan dengan baik langkah-langkah berkendara hemat bahan bakar, sehingga tercipta lingkungan yang asri, pembakaran bbm yang minimum, dan pengeluaran yang lebih minimal.
Penulis : Gerardus Alvin Kalbuadhi -- S1 Teknik Mesin -- Fakultas Teknik -- Universitas Diponegoro
DPL Â Â : Ibu Dinalestari Purbawati, SE., M.Si., Akt.