Dalam kehidupan kita mulai dari kecil sampai sekarang, tentunya orangtua sudah menjadi bagian dari hidup yang sangat penting. Orang tua kita pastinya sudah mengajari dan memberikan banyak pelajaran kehidupan tentang diri kita. Tetapi tahukah kamu bahwa setiap ibu memberikan suatu hal yang spesial yang tidak bisa diberikan oleh seorang ayah? Hal spesial itu merupakan mitokondria. Penasaran? Ayo baca lebih lanjut mengenai fakta unik ini.
Sebelum masuk ke topik pembahasan, tentunya kita harus memahami dasar dari apa yang akan dibahas. Sel merupakan satuan unit yang paling kecil dan sederhana dari makhluk hidup. Seluruh makhluk hidup pastinya tersusun dari sel. Sel hidup pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Belanda yang bernama Antonie van Leeuwenhoek. Antonie menemukan sel hidup dari pengamatan yang dilakukan pada sel alga dengan mikroskop.Â
Orang yang pertama kali menemukan sel yaitu Robert Hooke. Robert Hooke menemukan sel pertama kali ketika dia sedang mengamati sayatan gabus dari tanaman Quercus suber dengan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang - ruang kosong yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang - ruang kosong tersebut dengan istilah dari bahasa latin yaitu cellulae yang berarti kamar kosong. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel - sel gabus yang telah mati karena tidak ada inti sel.
Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel. Beberapa ilmuwan yang meneliti lebih banyak tentang sel antara lain adalah Robert Brown yang menemukan inti sel pada tanaman anggrek. Dari penemuannya, dia menyatakan bahwa adanya inti sel sungguh penting yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi didalam sel, Matthias Schleiden, seorang ahli botani dari Jerman menyatakan bahwa semua jaringan tumbuhan tersusun dari sel, Theodore Schwann, seorang ahli fisiologi Jerman menyatakan bahwa setiap organisme terdiri atas satu sel atau lebih dan sel merupakan unit dasar hidup semua makhluk hidup, Rudolf Virchow yang menyatakan bahwa setiap sel berasal dari sel - sel sebelumnya (omnis cellula e cellula) yang terjadi karena adanya pembelahan sel, dan Johanes Purkinje, seorang ahli anatomi dari Cekoslovakia, memperkenalkan istilah protoplasma yaitu untuk menyebut bahan - bahan hidup yang ada dalam sel.
Sel secara struktur dibagi menjadi 2 jenis yaitu struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan berdasarkan inti selnya. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler, walaupun ada pula beberapa yang multiseluler.
Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk koloni. Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, nukleoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran inti, sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator.Â
Contoh sel prokariotik adalah bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Adapun bagian-bagian sel bakteri yaitu dinding sel, membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA dan RNA. Sel eukariotik adalah sel yang memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenis-jenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Bagian -- bagian dari sel eukariotik yaitu Membran sel, sitoplasma, sitoskeleton, nukleus, retikulum endoplasma, ribosom, badan golgi, lisosom, mitokondria, kloroplas, sentriol.
Meskipun sel hewan dan sel tumbuhan sama -- sama termasuk dalam sel eukariotik. Namun apakah keduanya sama? Ternyata tidak. Antara sel hewan dan sel tumbuhan juga ada perbedaan yaitu pada sel tumbuhan ada dinding sel dan plastida. Dinding sel berfungsi agar bentuk sel tumbuhan lebih kaku dan tetap, sedangkan untuk sel hewan tidak ada dinding sel sehingga bentuk sel hewan tidak teratur, bisa berubah dan juga tidak ada plastida. Perbedaan lain yaitu dari ukuran vakuola sel tumbuhan jika dibandingkan dengan vakuola sel pada hewan, di sel tumbuhan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan sel hewan. Sel tumbuhan juga memiliki plastida sedangkan pada sel hewan tidak memiliki plastida. Pada sel hewan terdapat sentriol, sedangkan perbedaan di sel tumbuhan tidak memiliki sentriol.
Sel tersusun dari beberapa organel -- organel sel. Salah satu dari organel selnya yaitu mitokondria. Mitokondria merupakan salah satu organel sel yang berbentuk elips dan memiliki membran ganda. Salah satu fungsi dari mitokondria yaitu sebagai penghasil energi sel untuk dipakai dalam sistem metabolisme tubuh. Mitokondria bersifat semiotonom karena 40 persen kebutuhan protein dan enzimnya dihasilkan sendiri oleh gennya. Mitokondria ada pada sel hewan dan tumbuhan, tetapi jumlah mitokondria relatif lebih banyak pada sel hewan karena sel hewan atau hewan lebih aktif bergerak, sehingga terjadi metabolisme yang lebih aktif di bandingkan sel tumbuhan, akhirnya memerlukan energi yang lebih banyak.Â
Dalam sel hewan sendiri, mitokondria ditemui lebih banyak terutama pada sel otot karena sel otot membutuhkan energi yang banyak saat beraktivitas. Contoh lain yaitu, oosit (bakal sperma matang) mengandung sekitar 100.000 mitokondria. Sedangkan pada spermatzoa matang, jumlah mitokondria sekitar 22 - 28. Oosit membutuhkan energi lebih banyak untuk pembelahan setelah dibuahi spermatozoa. Sedangkan spermatozoa matang, energi yang dibutuhkan hanya untuk pergerakan untuk membuahi ovum.
Struktur dari mitokondria dibagi menjadi 4 bagian : membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks. Membran luar mengandung enzim tertentu untuk membantu proses biosintesis, memiliki pembatas yang terdiri dari lipid dan protein, dan memiliki pori -- pori yang kecil agar memungkinkan masuknya ion atau molekul kecil.Â