Mohon tunggu...
Gerardin Tungga Mahareni
Gerardin Tungga Mahareni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah Dan Kota

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Barang Publik dan Barang Privat

11 Mei 2024   13:51 Diperbarui: 11 Mei 2024   13:52 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengertian konsep Barang Publik dan Barang Privat

A. Barang Publik

Boadway, Bruce, dan Wildavsky,2000 mendefinisikan barang publik sebagai barang yang non-eksklusif dan non-rivalrous. Menurut Musgrave dan Musgrave (1989), barang publik adalah barang yang konsumsinya oleh satu orang tidak mengurangi konsumsi orang lain dan tidak dapat secara efektif dikecualikan dari konsumsi oleh mereka yang tidak membayar. Barang publik merupakan barang yang penggunaannya tidak dibatasi dan dapat digunakan oleh semua individu dengan sebisa mungkin seseorang tidak mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Dapat dikatakan sebagai barang publik apabila dikonsumsi oleh individu namun tidak mengurangi konsumsi orang lain.

Sifat Barang Publik

  • Non-rivalry (Tidak ada persaingan)
  • Penggunaan dari satu konsumen tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk menggunakan/mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang mendapatkan manfaat yang sama dari barang tersebut tanpa memengaruhi manfaat yang didapatkan orang lain dari barang tersebut. Contohnya adalah dalam keadaan biasa, semua individu memiliki kesempatan untuk menikmati udara segar dan sinar matahari, dengan orang-orang di sekitar juga dapat memperoleh manfaat yang serupa.
  • Non-excludable (Tidak dapat dikecualikan)
  • Apabila barang publik tersedia dan tidak menghalangi siapapun untuk mengakses manfaat dari barang tersebut. Dalam artian, meskipun mereka membayar atau tidak membayar, hal tersebut tidak memengaruhi individu dalam menikmati barang tersebut. Sebagai contoh, meskipun masyarakat membayar pajak untuk mendukung layanan kepolisian, manfaat dari layanan tersebut tidak terbatas hanya pada pembayar pajak. Bahkan bagi mereka yang tidak membayar pajak juga bisa merasakan manfaat dari layanan tersebut. Dengan kata lain, dalam memanfaatkan barang publik, tidak ada yang bisa dikecualikan.

Common Resource (Sumber Daya Milik Bersama)

Common Resource (Sumber Daya Milik Bersama) merupakan suatu sumber daya yang tidak ada pemiliknya dan dipakai secara berasama-sama oleh umum. Sumber daya milik bersama hampir sama dengan barang publik, tidak eskludabel dapat dirasakan manfaatnya secara gratis dan siapa saja dapat memanfaatkannya. Namun, sumberdaya ini mengurangi peluang orang lain dalam melakukan hal yang serupa.

Terdapat beberapa contoh sumber daya milik bersama:

  • Ikan di laut
  • Di laut, tidak ada pembatasan untuk menangkap ikan atau meminta pembayaran kepada nelayan atas hasil tangkapan mereka. Namun, jika tindakan ini dilakukan secara berlebihan, jumlah ikan di laut akan berkurang, menyebabkan penurunan peluang bagi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Hal yang serupa berlaku untuk sungai dan danau, di mana masyarakat memiliki akses bebas untuk menangkap ikan.
  • Air dan Udara Bersih
  • Polusi adalah dampak negatif yang bisa diatasi oleh pemerintah melalui regulasi atau penerapan pajak pada aktivitas yang menciptakan polusi. Kegagalan pasar ini bisa dianggap sebagai masalah sumber daya bersama, seperti penggunaan berlebihan lahan terbuka, di mana polusi yang berlebihan dapat dianggap sebagai penggunaan berlebihan dari sumber daya lingkungan. Menurunnya kualitas lingkungan adalah dampak eksternal yang harus ditanggung oleh masyarakat secara keseluruhan.
  • Jalan yang padat
  • Jalan dapat dikelompokkan sebagai sumber daya bersama karena penggunaan individu tidak memengaruhi orang lain saat tidak padat, tetapi menjadi padat saat penggunaan meningkat, memaksa orang lain untuk berkendara lebih lambat.

B. Barang Privat

Soerjono Soekanto (2010) mendefinisikan barang privat sebagai barang yang konsumsinya dapat dibatasi oleh pemiliknya. Artinya, pemilik barang privat memiliki hak untuk menentukan harga dan syarat-syarat bagi orang lain yang ingin menggunakan barangnya. Contoh barang privat adalah jasa dokter, jasa pendidikan, dan jasa hiburan. Menurut Musgrave dan Musgrave(1989), barang privat adalah barang yang konsumsinya dapat dikecualikan (excludable) dan bersaing (rivalrous). Artinya, konsumsi barang privat oleh satu orang akan mengurangi ketersediaannya untuk orang lain. Contoh barang privat adalah makanan, pakaian, dan perumahan. Barang privat didapat melalui pasar, di mana harga menentukan pertemuan antara produsen dan konsumen. Mayoritas barang yang kita gunakan adalah barang privat, yang hanya bisa digunakan oleh satu orang pada satu waktu. Sebagai contoh, saat seseorang menikmati kue miliknya, orang lain tidak bisa melakukannya. Kepemilikan eksklusif adalah fitur yang membedakan barang privat dari barang publik.

Sifat Barang Privat

  • Rivalrous consumption adalah ketika satu konsumen menggunakan barang atau sumber daya yang kemudian tidak tersedia untuk digunakan oleh orang lain, menciptakan persaingan antara calon konsumen untuk mengakses barang tersebut.
  • Excludable consumption, konsumsi barang dikatakan eksklusif jika penggunaannya dapat dibatasi hanya untuk orang-orang tertentu yang memenuhi persyaratan tertentu, biasanya dengan membayar atau memenuhi syarat lainnya. Orang yang tidak membayar atau tidak memenuhi syarat tidak dapat menggunakan barang tersebut. Contohnya, pakaian di toko hanya dapat dipakai oleh orang yang membelinya, sedangkan orang yang tidak membelinya tidak dapat memakainya.
  • Scarcity adalah kondisi di mana jumlah suatu barang atau sumber daya terbatas, yang menyebabkan timbulnya sifat-sifat sebelumnya.

  • Barang privat umumnya diproduksi dengan tujuan mencari keuntungan, dan karena karakteristiknya tersebut, barang privat dapat menjaga efisiensi pasar saat diproduksi. Efisiensi ini menarik minat sektor swasta dan menegaskan pandangan bahwa barang privat berasal dari sektor swasta. Namun, pemerintah juga dapat berperan sebagai sektor swasta dan terlibat dalam penyediaan barang privat untuk tujuan tertentu.

Dasar konsep eksklusi dan konsumsi

  • Barang privat (private goods)
  • Barang yang dikonsumsi oleh individu secara murni, sehingga barang tersebut bersifat eksklusif (dapat dikecualikan penggunaannya)
  • Barang publik (public goods)
  • Barang yang dikonsumsi oleh semua individu secara bersama murni dengan ekslusi hampir tidak mungkin dilakukan
  • Barang kuasi privat (common pool goods)
  • Barang yang dikonsumsi secara individual murni, namum eksklusi/pengecualian hampir tidak mungkin untuk dilakukan
  • Barang kuasi publik (toll goods)
  • Barang dapat dikonsumsi secara bersama tetapi ekslusi (mengecualikan penggunaannya) mudah untuk dilakukan

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun