Pandemik Covid 19 telah membawa perubahan dalam gaya hidup bermasyarakat diantaranya adalah perubahan aktivitas bekerja  dan juga belajar dari rumah. Hal itu akan menimbulkan turunnya jiwa bersosialisasi dimasyarakat dan juga peningkatan stress  yang tinggi.Â
Selain itu, Pandemik Covid 19 juga menyebabkan sector fital dalam perekonomian menjadi terganggu diantaranya adalah Industri, transportasi dan lainnya. Hal ini yang menyebakan Indonesia jatuh kedalam resesi dengan pertumbuhan sebesar -5.32%.Â
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia bersama tim SSK(Stabilitas Sistem Keuangan) melaksanakan kebijakan fiscal, moneter, mikroprudensial dan makroprudensial dalam mengatasi resesi. Â
Diantaranya adalah meningkatkan belanja negara untuk bantuan sosial kepada masyarakat yang terdampak, quantitieve easing, penurunan suku bunga Bank Indonesia hingga 3.75%.Â
Hal tersebut menyebabkan ekonomi Indonesia membaik dengan tumbuh sebesar 3%. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah pertumbuhan Indonesia baik tapi tidak berkelanjutan karena pertumbuhan tersebut bukan berasal dari produktivitas masyarakat akan tetapi karena adanya bantuan sosial masyarakat.Â
Hal Ini menurut Ragnar Nurkse akan membuat negara kita akan sulit dalam pembentukan modal dan malah menyebabkan peningkatan hutang buat meningkat daya beli masyarakat. Hal ini akan berimpilikasi kepada penguatan terhadap lingkaran kemiskinan.Â
Lingkaran kemiskinan adalah suatu rangkaian kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sehingga menimbulkan negara tersebut tetap miskin.
 Menurut Nurkse, ketidakmapuan dalam pembuatan modal adalah salah satu alasan negara miskin tetap miskin. Ketidakmampuan dalam membuat modal disebabkan oleh supply dan demand modal yang relative tidak baik. Misalnya dari segi demand karena terbatasnya pasar yang merupakan implikasi dari pendapatan masyarakat yang rendah dan dari segi penawaran adalah kurang tabungan masyarakat
Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pendapatan pada saat pandemic dengan bantuan sosial berupa kartu prakerja, BLT dan lainnya.Â
Dengan tujuan menunjang produktivitas dn pendapatan masyarakat yang terganggu akibat Covid 19 agar cepat recovery dan keluar garis kemiskinan.