Depok -- Setelah melalui seleksi data diri dan esai, 144 dari 601 calon pengajar Gerakan Univesitas Indonesia Mengajar (GUIM) yang lolos seleksi akan mengikuti seleksi tahap kedua.
Seleksi tahap kedua adalah Leaderless Group Discussion (LGD) di mana setiap calon pengajar berdiskusi dalam sebuah kelompok mengenai permasalahan yang merepresentasikan kondisi nyata di titik aksi. Salah satu masalah yang dibahas adalah banyaknya murid-murid kelas 4, 5, dan 6 yang masih belum bisa membaca.
Setiap kelompok LGD terdiri dari enam calon pengajar yang ditemani oleh dua orang assessor dan satu orang Fasilitator. Assessor bertugas untuk menilai keaktifan dan kemampuan calon pengajar dalam menyelesaikan permasalahan. Adapun Fasilitator bertugas untuk mengingatkan waktu yang tersisa pada saat diskusi berlangsung.
"Adaptif, manajemen emosi yang positif, dan bertanggung jawab," ucap Widiya ketika ditanya mengenai kriteria pengajar yang diharapkan dari seleksi LGD. Dari 144 calon pengajar akan diseleksi lagi menjadi sekitar 90 orang yang akan mengikuti seleksi tahap ketiga.
Dari seluruh pendaftar pengajar GUIM, akan dipilih 36 pengajar terbaik yang akan terjun langsung ke lokasi kegiatan selama 25 hari di bulan Januari. Nantinya, para pengajar akan mengajar bersama dengan guru-guru di lokasi kegiatan sambil menerapkan metode belajar yang menyenangkan dan berbagi inspirasi kepada murid. GUIM sendiri merupakan kegiatan pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh Departemen Sosial dan Masyarakat BEM UI dan berfokus pada bidang pendidikan dasar di daerah terluar dan terpelosok.
Sabtu, 12 Oktober 2019
Penulis: Farid Lisniawan Muzakki
Dokumentasi: Tim Visdes GUIM 9