Oleh Agil Al Faeruz
Demokrasi adalah suatu konsep dalam tatanan negara yang di kuasai oleh rakyat dalam hal penentuan keputusan yang dapat mengubah kebijakan kehidupan masyarakat. Demokrasi memberikan hak warga negara berpartisipasi baik secara langsung atau melalui perwakilan dalam perumusan keputusan. Tak sebanting dengan itu melihat ketimpangan yang terjadi pada demokrasi sekarang  sungguhlah jauh dari makna yang sebenarnya karna dalam penerapannya berbanding terbalik  karna keputusan tidak berdasarkan keputusan dari rakyat melainkan keputusan kepentingan individual , kelompok kecill  dan oligarki. Demokrasi adalah suatu system yang sangat dinamis yang dimana menjujung tinggi nilai-nilai social dan demokratis, yang menganut pemilihan dari rakyat untuk rakyat demi kemajuan bersama. Aristoletes mengatakan bahwa demokrasi suatu kebebasan atau prinsip demokrasi ialah kebebasan, karena hanya melalui kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasan.
Selaras dengan definisi yang dikemukan seorang filsuf Aristoteles tentang demokrasi, bahwa demokrasi yang ideal ialah demokrasi yang menjujung tinggi nilai-nilai kebebasan. Jika suatu negara yang menganut system demokrasi tapi membunuh setiap kebebasan ialah cacat secara definisi. Sebab suatu negara harusnya bisa menjamin kebebasan berpendapat dan kebebasan berekspersi.
Jika dilihat pada kondisi yang sekarang kebebasan berpendapat sudah tidak ada lagi bagi mahasiswa maupun masyarakat yang ingin mengespresikan tuntutannya akibat di intimidasi oleh insturumen kekuasan yaitu apparat penegak hukum yang berlaku tidak adil bagi orang-orang yang ingin berpendapat dengan berdalih bahwa kebebasan berpendapat ini di dasari oleh hukum dilakukan bertujuan untuk menjaga ketertiban, tindakan represif biasanya dilakukan ketika penguasa merasa terganggu kepentingannya, sehingga tindakan-tindakan kekerasan dilakukan.
Upaya-upaya penikaman pada kebebasan berekspresi dan berpendapat ini dapat di lihat dari berbagai macam pemberitaan pada media masa, dan berseliweran pada laman-laman social media. Seharusnya hal itu dapat menjadikan sebagai pelajaran untuk pemegang kekuasaan untuk mau lebih beriskap demokratis agar jalannya suatu pemerintahan dapat berjalan lebih ideal lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H