Halo para pembaca  kompasiana pada artikel kali ini mengenai  diapedesis pada sel darah putih (leukosit).
Leukosit merupakan sel yang membentuk komponen darah. Leukosit hanya berumur maksimal 1 hari saja di dalam darah kemudian akan terbentuk lagi di sumsum tulang. Berdasarkan ada tidaknya granula, ada 2 kelompok leukosit yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit atau sel polimorfonuklear merupakan leukosit yang memiliki granular.Â
Berdasarkan pewarnaan Wright, granulosit sendiri masih terbagi menjadi 3 jenis yaitu basofil, neutrofil dan eosinofil. Sedangkan agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula. Dalam granulosit juga masih terbagi menjadi 2 jenis yaitu limfosit dan monosit. Â
Selanjutnya mengenai  fungsi  leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan humoral organisme terhadap zat - zat asingan. Ketika vikositas darah meningkat dan aliran lambat leukosit mengalami marginasi, yakni bergerak ke arah perifer sepanjang pembuluh darah. Kemudian melekat pada endotel dan melakukan gerakan amuboid.Â
Hal tersebut dapat dilakukan leukosit melalui proses diapedesis. Selain melakukan diapedesis dan bergerak ameboid adapun sifat - sifat lain seperti, kemotaksis dan fagositosis. Fagositosis merupakan kemampuan leukosit untuk menelan mikroorganisme, benda asing  dan eritrosit yang rusak. Sedangkan kemotaksis merupakan pelepasan zat kimia pada jaringan yang rusak sehingga leukosit bergerak menjauhi atau mendekati sumber zat.
Pada penjelasan mengenai leukosit diatas disebutkan mengenai diapedesis. Diapedesis merupakan kemampuan leukosit untuk menembus keluar dari dinding pembuluh darah kapiler. Kemudian alasan mengapa leukosit melakukan diapedesis karena seperti yang ita ketahui bahwa umur leukosit itu singkat yaitu maksimal 1 hari. Oleh karena itu leukosit perlu berpindah menuju jaringan dimana jaringan tersebut dapat membuat leukosit bertahan hidup melalui diapedesis.
Sebagian orang percaya bahwa yang melakukan diapedesis adalah leukosit jenis granuler. Â Apakah itu benar berikut mengenai penjelasannya. Pada teori - teori diatas sudah sedikit kita singung mengenai diapedesis yang tak lain adalah kemampuan leukosit untuk menembus keluar dinding pembuluh darah kapiler menuju jaringan lain agar dapat bertahan hidup.Â
Diapedesis tidak terjadi sesuka leukosit, melainkan ada faktor yang memicu hal tersebut. Pemicu terjadinya diapedesis pada leukosit adalah karena adanya luka contohnya seperti luka goresan. Saat terjadi luka, leukosit itu bagaikan dokter kita yang dengan sigap langsung menuju tempat yang sakit lalu mengobatinya.
Mengenai proses penyembuhan luka akan dibahas setelah ini. Pada leukosit tidak sembarangan semua jenis leukosit langsung bekerja bersamaan. Namun  berdasarkan masing - masing fungsi yang dimiliki tiap - tiap jenis leukosit ada tahapannya dalam proses penyembuhan luka. Berikut proses penyembuhan luka oleh leukosit. Pada awalnya saat terjadi luka, zat asing akan memasuki tubuh kemudian terjadi peradangan. Dengan peradangan tersebut terjadilah sinyal kimia yang akan memberitahu monosit.Â
Namun yang pertama dilakukan leukosit adalah leukosit akan mengirimkan neutrofil terlebih dahulu sebagai pertolongan pertama sebelum monosit. Neutrofil  akan menembus dinding pembuluh darah dan menuju jaringan yang rusak. Pengiriman neutrofil tersebut tidak sesukanya melainkan ada maksud dibalik itu. Neutrofil dikirim pertama kali karena dari semua jenis leukosit, neutrofillah yang tersedia melimpah, jumlahnya sekitar 50% - 60%.  Dengan kata lain jadi neutrofil merupakan garis depan pada pertahanan seluler terhadap invasi jasad renik dan melakukan fagositosit partikel kecil secara aktif seperti fungsinya yaitu fagositosit kuat.
Langkah berikutnya adalah monosit yang bertindak. Setelah neutrofil kewalahan mengatasinya kemudian leukosit juga langsung mengirimkan monosit ke jaringan yang rusak tersebut. Alasan mengapa leukosit mengirim monosit setelah neutrofil kewalahan karena monosit juga merupakan fagositosit kuat. Monosit juga akan melakukan diapedesis untuk menuju jaringan yang rusak itu. Sebagai fagositosit kuat, kemudian monosit juga akan menghabisi zat asing tersebut bersama neutrofil dan menghasilkan sitokin yang berfungsi membangkitkan demam.Â