Mohon tunggu...
Georgius Titian
Georgius Titian Mohon Tunggu... Aktris - Masinis

Saya adalah human yang ingin mengungkapkan karya di atas awan bersamanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Menuju Sekolah

21 Maret 2024   20:58 Diperbarui: 21 Maret 2024   20:59 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Perjalanan Menuju Sekolah

Pagi itu, cuaca amat cerah, sinar surya menampar jendela kaca kamarku, cahayanya menepis pelupuk mata hingga memaksaku untuk membukanya. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 06.00.

Perlahan berdiri menuju kamar mandi, kulihat ibu sedang menyiapkan perbekalan yang akan aku bawa ke sekolah.

Selesai mandi dan mempersiapkan diri, tidak lupa berpamitan dengan ibu, bapak dan adik, sembari meminta doa agar diberi keselamatan serta kelancaran hingga kembali ke rumah. Terakhir kuucapkan salam setelah mencium kedua tangan mereka.

Aku menuju rumah Tika, seorang teman baikku yang telah berbagi sejuta kisah denganku sejak kecil. Jarak antara rumahku dan rumahnya hanya puluhan meter, kulihat dia telah siap dan kami pun berangkat bersama dengan berjalan kaki.

Sedangkan jarak rumahku dengan sekolah hanya sekitar 200 meter, tapi karena beberapa hari terakhir turun hujan yang amat deras, jalanan, dan trotoar dipenuhi genangan air dan becek sehingga perjalanan sedikit terhambat karena harus berhati-hati.

Benar saja. Di tengah perjalanan, mobil angkutan umum melintas dan berpapasan dengan kami. Tiba-tiba mobil tersebut melindas genangan air yang letaknya antara kami dan mobil. Posisiku yang mengarah ke jalan akhirnya menjadi korban lindasan air dan membasahi seragamku sebelah kanan.

Sontak aku dan Rian kaget, kulihat jam menunjukkan pukul 06.45, artinya tidak lama lagi bel masuk kelas akan berbunyi sehingga tidak memungkinkan kembali ke rumah untuk mengganti seragam. Aku sedih, begitu juga dengan Tika saat melihatku.

Namun, tiba-tiba saja, Tika mengeluarkan selembar kain dari dalam tasnya, dan memberikannya kepadaku.

"Nih, kamu pakai kain ini aja buat lap-in baju kamu, gapapa kok, pakai aja, biar baju kamu kering dan bersih lagi," ujar Tika dengan senyumnya.

Akhirnya kain tersebut aku pakai, hingga bersihlah seragamku, tapi kain yang diberikan tika menjadi kotor. Aku merasa sangat bersalah dan benar-benar memberatkan dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun