Mohon tunggu...
Georgius Christian Bagus
Georgius Christian Bagus Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bethlehem sebagai Simbol Iman Katolik

1 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 1 Desember 2024   12:26 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Betlehem melambangkan simbol kerendahan hati. Mengapa Betlehem melambangkan kerendahan hati? Saya mengartikannya sebagai perjalanan para gembala yang diiringi dengan perasaan rendah hati, sekaligus sukacita dan penuh syukur karena hendak menyambut Sang Juruselamat yang akan lahir. Betlehem adalah tempat dimana Yesus dilahirkan. 

Betlehem juga merupakan tempat yang dicari-cari oleh para gembala, karena pada saat itu mereka menerima kabar dari seorang Malaikat mengenai lahirnya Sang Juruselamat. Setelah mendengar itu mereka sangat antusias bertemu dengan Sang Juruselamat. Para gembala ini melambangkan iman Katolik yang menantikan keselamatan dunia, yang nantinya akan terwujud dalam diri Yesus Kristus. Namun, bagaimana tema ini dapat mengangkat natal tahun 2024?

Tema ini mengajak kita untuk mengingat kembali peristiwa kelahiran Sang Juruselamat kita yaitu Yesus Kristus dan melihat betapa besar iman yang dipegang oleh para gembala, yang berkelana dari padang sampai ke Betlehem hanya untuk melihat bayi Yesus yang baru saja lahir. Kita juga sebagai seorang katolik harusnya meneladani sikap para gembala itu, yang saat mendengar kabar sukacita oleh malaikat yang turun, langsung bergegas dan berangkat ke Betlehem. 

Para gembala ini juga menyimpan beberapa makna yang dapat kita teladani sebagai orang Katolik. Hal pertama yang dapat kita maknai dari para gembala adalah adalah ketaatan dan kegembiraannya. Para gembala setelah mendengar kabar dari para malaikat langsung merasa bersemangat dan sangat gesit dalam menanggapinya. Sehingga pada saat itu juga mereka menempuh perjalanan menuju ke Betlehem agar bisa melihat lahirnya Yesus. 

Lalu yang kedua, para gembala juga melambangkan pewartaan injil. Setelah mendengar kabar dari malaikat itu, para gembala langsung memberitakan kepada semua orang bahwa Tuhan Yesus akan segera lahir. Peristiwa ini diambil dari injil Lukas 2:17-18, "Ketika mereka melihatNya, mereka pun menceritakan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka." 

Dari para gembala ini, kita bisa mengambil makna yang lebih banyak. Namun tidak hanya dari para gembala, kita juga bisa melihat dari seorang Ibu yang melahirkan Sang Juruselamat yaitu Bunda Maria. Saat pertama kali dikunjungi oleh Malaikat Gabriel, Bunda Maria juga pasti merasa takut. Tapi setelah mendengar kabar gembira itu, Bunda Maria merasa senang karena terpilih sebagai orang yang diberi kepercayaan oleh Allah untuk berperan dalam karya keselamatan-Nya.

Bunda Maria rela mengambil tanggung jawab yang sangat besar, berperan dalam karya keselamatan Tuhan. Meskipun dalam Bunda Maria pasti terdapat perasaan ragu-ragu dalam membuat keputusan itu, melalui karunia Roh Kudus ia menerimanya secara gembira dan terbuka. Namun perjuangan Bunda Maria tidak selesai pada momen itu, masih ada banyak tantangan yang harus ia lewati.

Selain Bunda Maria, kita juga bisa mengambil makna dari Yusuf, suami tercinta Maria. Yusuf juga berperan dalam perjalanan ke Betlehem. Selama perjalanan ke Betlehem, Yusuf selalu menjaga keberadaaan Maria dan merawatnya jika ia membutuhkan. Saat Yusuf mengiringi Bunda Maria, ia juga mengalami berbagai tantangan yang berat selama perjalanan selagi ke Betlehem seperti perasaan yang melelahkan, dan berbagai keluh kesah lainnya. Tetapi ia tetapi menjalaninya demi keselamatan bayi yang dikandung Maria, serta Bunda Maria sendiri

Kita sebagai orang Katolik harus berani mengambil keputusan yang besar, mempertimbangkannya secara matang. Kita juga harus menyertakan Tuhan di setiap langkah kita, sebagaimana Bunda Maria juga pasti disertai Roh Kudus saat sedang membuat keputusan itu. Jika kita sudah membuat keputusan, maka alangkah baiknya kita juga harus bertanggung jawab dan memperjuangkan pilihan itu bagaikan pilihan terbaik yang sudah kita putuskan 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali melupakan Tuhan dalam menjalani setiap langkah yang kita buat. Mungkin hal ini kurang mencerminkan apa yang telah dilakukan oleh para gembala, Bunda Maria, Yusuf dan orang-orang yang berperan dalam penyambutan Sang Juruselamat. Maka sebelum menyambut natal 2024, sebaiknya kita memohon penyertaan Tuhan dalam langkah yang akan kita buat dalam hidup kita masing-masing.

Selain itu kita juga harus mengasihi satu sama lain, seperti yang dilakukan oleh para gembala saat menempuh perjalanan ke Betlehem. mereka saling peduli satu sama lain dan merawat satu sama lain. Dengan mengasihi satu sama lain, kita juga dengan sadar melakukan perintah Allah yang sudah diberikan kepada kita dan harus kita wartakan kepada sesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun