Sebagai pemuda kita harus berani memimpin, berorganisasi dan berpendapat. Apakah orang yang malas, tidak mempunyai semangat hidup dan takut menghadapi tantangan bisa disebut sebagai pemuda? Pemuda yang bisa meneruskan warisan generasi sebelumnya? Pemuda yang bisa berpolitik dan berpikir kritis? Maka itu kita sebagai generasi masa depan Indonesia, harus berubah dan berani mengambil setiap kesempatan yang bisa membuat diri kita dan masyarakat berkembang dalam hal sosial maupun politik.
Tingkat pengangguran di indonesia bisa dibilang cukup banyak pada usia muda. Menurut BPS(Badan Pusat Statistik) sejumlah 9,87 juta penduduk usia mudia yang berusia 15-24 tidak memiliki pekerjaan, pendidikan atau menjalani pelatihan pada tahun 2023. Faktor pendukung dari hal ini adalah minimnya pendidikan, keterbatasan lapangan kerja, kurangnya pelatihan dan pendidikan nonformal dan yang paling penting alasan tersendiri. Banyak yang tidak bekerja karena alasan tersendiri seperti malas, dan banyak lagi.
Maka bisa dibilang bahwa pemuda-pemuda yang belum menyalakan semangatnya masih cukup banyak, yang hanya diperlukan untuk membangunkan mereka adalah kesadaran diri. Kesadaran akan masa depan Indonesia ada di genggaman mereka. Hanya mereka yang dapat mengendalikan mimpi itu, yaitu mencerdaskan dan memakmurkan bangsa indonesia. "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang"-Ir. Soekarno. Begitulah kutipan dari Bapak proklamator kita. Seturutnya kita mulai mencicil perubahan yang dapat kita lakukan.
Salah satu upaya yang dapat kita lakukan sebagai generasi penerus adalah dengan menumbuhkan rasa semangat belajar. Dengan menumbuhkan perasaan semangat belajar kita bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan membuat inovasi-inovasi baru demi kepentingan Indonesia. Selain itu kita juga harus berani berpendapat, berpikir kritis dan mencari pengalaman -pengalaman baru. Dengan ini kita bisa meningkatkan kualitas SDM di Indonesia, meskipun tidak sebanyak itu kita bisa merubah sedikit demi sedikit.Â
Maka berubahlah demi kepentingan Indonesia, demi kepentingan pribadi kita sendiri, demi membanggakan ibu Pertiwi, demi membanggakan kedua orang tua kita agar kita bisa berjuang memajukan kualitas kehidupan di Indonesia menjadi lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H