Mohon tunggu...
Georgius JendoyoPutro momi
Georgius JendoyoPutro momi Mohon Tunggu... Penulis - pelajar/mahasiswa

saya berasal dari keluarga yang sederhana, motivasi saya untuk bergabung dikompasiana adalah saya ingin menjadi seorang penulis yang bertanggung jawab di masa yang akan datang. hobi saya adalah badminton dan volly ball. semoga dengan adanya akun kompasiana ini saya bisa tuangkan tulisan saya semenarik mungkin .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rendahnya Minat Baca Para Pelajar Indonesia sebagai Regenerasi Aset Negara

5 November 2022   00:35 Diperbarui: 5 November 2022   00:52 2528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minat Baca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk berpikir lebih luas tentang banyak hal. Minat baca mempengaruhi bentuk karakter seseorang melalui proses cara berpikir yang ia terapkan. Namun dalam hal ini sangat berbanding terbalik bahwa masih banyak pelajar Indonesia yang terjerumuis terhadap  rendahnya minat baca.

 Data yang saya lihat terakhir bahwa tahun 2016 minat baca masyarakat Indonesia terkhusus para pelajar masih sangat memprihatinkan, hanya 0,001%  artinyadari 1.000 orang di Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Dalam hal ini juga minat baca di Indonesia berada di peringkat 60. Ini merupaka suatu kebiasaan yang harus diubah melalui adanya kebijakan dari Pemerintah. 

Rendahnya minat baca akan berpengaruh juga terhadap mutunya suatu pendidikan. Secara umum, terdapat dua faktor utama yang akan berpengaruh terhadap rendanya minat baca para pelajar, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dirinya sendiri, seperti kebiasaan maupun jiwa yang bermalas-malasan akan mencari tau hal-hal yang baru.

 Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar seperti adanya pengaruh dari lingkunga pergaulan yang membuat kita terpengaruh akan lingkungan tersebut. Selain itu faktor eksternal juga yaitu kurangnya atau minimnya ketersediaan buku yang membuat siswa kurang minat untuk berkunjung di perpustakaan, sehingga siswa harus membeli buku sendiri dan juga perpustakaan yang disediakan tidak menarik bagi para pembaca. 

Dengan demikian kondisi rendahnya minat baca oleh para pelajar Indonesia secara umum kurang menyenangi buku, minat baca yang tidak minat, dan mereka lebih suka bermain game ataupun menonton televisi. Hal Ini tentunya akan berpengaruh pada pengetahuan para pelajar yaitu kurang adanya penetahuan atau ilmu yang serap. 

Diharapkan kepada calon pelajar selanjutnya agar menanamkan kebiasaan membaca sejak dini agar hal ini nanti bisa menjadi kebiasaan seseorang. Peran oramng tua juga sangat penting dalam hal ini agar selalu mengawasi anaknya, jangan samapai ada hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun