Mohon tunggu...
George ErnestChristian
George ErnestChristian Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Seorang anak yang gemar berbicara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tenaga Pengajar Palsu di Dunia Pendidikan Indonesia

7 September 2024   09:52 Diperbarui: 7 September 2024   09:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 1958, seorang profesor palsu bernama Djokosutomo membuat gelar pendidikan sendiri, menjadi Profesor Djokosutomo. Ia tidak pernah sekalipun menjalani pendidikan tinggi, pendidikan terakhirnya adalah pada tingkat sekolah rakyat yang setara dengan tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Ia berhasil menipu ribuan orang dengan mendirikan universitas dan membuka pendaftaran. Sebanyak 7000 orang mendaftar dan diharusnya membayar biaya sebesar Rp 7.500,00, sebuah angka yang cukup besar pada zaman tersebut. 

Kisah tersebut merupakan gambaran dari kenyataan yang seringkali terjadi di dunia pendidikan masa kini. Banyak tenaga pengajar yang tidak memenuhi kualitas untuk mengajar, tetapi memaksakan diri untuk menjadi pengajar. Hal tersebut tentu akan membuat kualitas pendidikan di Indonesia sulit untuk berkembang. Tindakan lain, seperti plagiasi dan perilaku suap menyuap agar mempermudah mereka mendapatkan gelar juga turut menambah permasalahan yang ada di dalam dunia pendidikan Indonesia ini

Bagaikan benalu yang tumbuh di tengah keindahan bunga, tindakan dari oknum-oknum tersebut telah mencoreng nama baik dunia akademik Indonesia. Mereka bertanggung jawab atas ketidakpercayaan masyarakat luas pada sistem pendidikan di Indonesia. Mereka tidak sadar bahwa perbuatannya mereka itu, dapat membawakan efek negatif yang amat terasa bagi dunia pendidikan Indonesia. Dengan demikian, diperlukannya semangat evolutif dari sektor yang terkecil hingga yang terbesar untuk dapat memperbaiki permasalah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun