[caption id="attachment_95736" align="alignleft" width="300" caption="Saya suami barunya (Gbr: jpnn.com)"][/caption] Sebuah kebanggaan memilikinya sebagai bagian dari hidup. Persis kayak mendapat durian runtuh. Tapi bukan durian yang runtuh lalu jatuh atas kepala. Tapi bener-bener jatuh persis di ujung mata kaki saya sendiri. Bayangin saja, dia diva di negeri ini. Siapa yang tidak bangga, anda saja pasti akan jingkrak-jingkrak meskipun punya stok bini 2-3 di rumah. Aduh, maaf bukan stok maksud saya tapi jumlah. Saya ngeri kalo disiomay eh disomasi ibu-ibu. Apalagi kalo sampe di damprat. Dampratan ibu-ibu Indonesia sekarang jauh lebih dahsyat dampaknya daripada kutukan Ibu Malin Kundang yang bisa menyulap anaknya menjadi batu. Tau kan, banyak suami yang kena damprat istrinya malah menjadi linglung. Efek lebih tragis sampai-sampai mereka tuh pada bawa lari kekesalan pada sang bini dengan cara maki pemerintah, maki itu. Sebagai pelampiasan. Lho kok saya jadi ngelantur, padahal saya ingin ngaku kalo saya ini adalah suami baru KD. Jangan bingung. Nanti anda malah marah-marah sendiri lho, ya kan orang bingung itu bisa melakukan sesuatu yang diluar jangkauan sinyal seluler manapun toh? Lha ini lagi, apa hubungannya sinyal seluler dengan bingung. Iya maksudnya saya Bu, Pak, Hadirin, Hadirat yang bahwa orang bingung itu ya bingung. Itu saja kok ribet. Eh, maksud saya bingung itu ribet, karena ribet bisa bikin kita marah-marah. Karena sering marah-marah lalu rentan dengan darah tinggi. Ketika sudah benar-benar menderita penyakit itu, selanjutnya berpotensi terkena stroke. Nah, resiko paling mungkin dari stroke kan mati? Jelas kan? Kalau belum jelas berarti mata anda wajib diperiksa ke dokter kandungan , sebab siapa tahu mata anda sedang mengandung debu yang tadi masuk waktu anda ngelirik anak sekolah yang baru pulang. Kembali lagi, stroke berujung pada kematian. Nah, karena sudah mati, saya tidak bisa cerita lagi tentang pengakuan saya sebagai suami baru KD. Aduh, maksud saya bukan suami baru tapi kena demam. Doakan saya cepat sembuh ya. Tadi saya sebut demam, karena dulu waktu masih ngaji saat kecil, kalo sakit berarti ada dosa yang diampuni Tuhan. Gitu lho
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI