"Kau sudah tidak peduli apa-apa lagi! Anak-anak terbiarkan begitu saja, saat aku mencari nafkah, kau juga sibuk sendiri!!!"
"Kau yang egois, kau kira cukup hanya dengan berikan uang yang hanya beberapa ribu rupiah?!? Kau pikir itu saja kewajiban jadi suami???"
o0o
Aku hanya terduduk dan terdiam. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Istriku terlalu keras kepala. Sekian tahun sudah perjalanan cintaku dengannya dalam bahtera yang disebut rumah tangga. Ia berkali-kali selingkuh, aku mendiamkannya dan hanya memilih untuk juga berselingkuh biar seimbang. Yang terjadi selanjutnya, saat sudah saling tahu keburukan masing-masing, pulang ke rumah kami saling lempar piring. Bahkan juga pisau dapur pernah dilemparnya ke tubuhku. Sempat memberi goresan di punggungku. Ah, semua indah kenikmatan di atas ranjang hilang tak membekas.
Beberapa kali, kucoba ajak dia bicara baik-baik. Entah setan apa, dia masih terus tidak mau mendengar suaraku. Ingin kupukuli, tapi jelas aku tidak sampai hati. Kalau sudah sedemikian kesal dan marah, biasanya aku hanya mencari rokok dan mengisap dalam-dalam. Tidak ada cara lain.
Dia sudah tidak menghormatiku sebagai suami. Beberapa hari lalu, dengan ringan saja sudah kuucapkan padanya: Kita cerai saja!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI