Indonesia sebagai negara yang berada diantara 3 tumbukan lempeng tektonik memiliki potensi bencana yang cukup besar, seperti: gempa bumi, tsunami, dan letusan gunung api yang tidak bisa kita hindari.
Saat terjadinya bencana, jumlah kerugian baik korban jiwa dan materiil harus dapat ditekan. Pemetaan kawasan rawan bencana dilakukan sebagai bagian dari mitigasi agar masyarakat lebih waspada dan dapat bergerak cepat dalam mengantisipasi saat bencana akan terjadi.
PPSDM Geominerba sebagai lembaga diklat pemerintahan berupaya melalui penyelenggaraan Diklat Pemetaan Kawasan Rawan Bencana kepada Aparatur Sipil Negara sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi ASN KESDM dalam proses pemetaan kawasan rawan bencana geologi serta analisisnya.
Sebanyak 23. Selama sebelas hari mulai tanggal 7 Maret hingga 17 Maret 2022 para peserta akan dibekali materi seperti: Pengantar Kajian Risiko Bencana, Pemetaan Risiko Bencana Geologi, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Api, dan Pemetaan Sesar Aktif.
Selain itu juga materi seperti Pemetaan KRB Tsunami, Pemetaan Zona Kerentanan Gerakan Tanah, Pemetaan Kerentanan Liquifaksi, dan Pemetaan Aliran Bahan Rombakan akan diberikan kepada 23 orang ASN di lingkungan Kementerian ESDM yang mengikuti kegiatan diklat ini secara online.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H