Seperti kita ketahui bersama Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibatnya terbentuk daerah penunjaman memanjang di beberapa wilayah di Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia rawan terhadap bencana salah satunya pergerakan tanah.
Pergerakan tanah adalah peristiwa berpindahnya batuan, tanah, atau campuran antara batuan dan tanah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Hal ini akan menjadi bencana apabila menimbulkan korban jiwa, kerusakan lingkungan. Perlunya mitigasi yang dilakukan sebagai upaya mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
PPSDM Geominerba sebagai lembaga diklat pemerintahan merasa perlu memberikan pendidikan dan pelatihan penyuluh mitigasi bencana gerakan tanah.
Untuk mengurangi risiko bencana dan perencanaan tata ruang ini, PPSDM Geominerba memilih sebanyak 22 orang peserta dari masyarakat umum dari ratusan pendaftar untuk mengikuti diklat secara online.
Selama empat hari (9-13 Agustus 2021) para peserta dibekali materi seperti Pengenalan Bencana Gerakan Tanah, Mitigasi Bencana Gerakan, dan Teknik Penyuluhan.
Dengan adanya diklat ini diharapkan masyarakat mampu menganalisis aspek geologi lingkungan sehingga mampu merekomendasikan perencanaan tata ruang dan wilayah berbasis geologi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H