PPSDM Geominerba terus berupaya mengembangkan kompetensi sumber daya manusia tak hanya pelaku industri dan masyarakat, tetapi juga aparatur sipil Negara.
Kali ini Diklat Instrumentasi Pengamatan Gunungapi yang dikhususkan bagi pejabat fungsional pengamat gunungapi Badan Geologi diselenggarakan secara tatap muka atau offline.
Dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan, penyelenggaraan diklat ini diikuti oleh sebanyak 20 orang peserta yang berlangsung selama Sembilan belas hari (14 Juni -- 2 Juli 2021).
Ediar Usman Sekretaris Badan Geologi resmi  membuka diklat ini, Senin (14/6), di Gedung Diklat PPSDM Geominerba didampingi oleh Koordinator Kepegawaian dan Organisasi Badan Geologi, Amin Hamidi dan Koordinator Penyelenggaraan dan Sarana Prasarana pengembangan SDM PPSDM Geominerba, Ade Hidayat.
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memiliki fungsi pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan penelitian, penyelidikan, perekayasaan, pemetaan tematik dan analisis risiko bencana geologi, serta peringatan dini aktivitas gunungapi. Peran ini harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkompeten dan mampu menghadapi berbagai tantangan pekerjaan yang tidak mudah ketika dihadapkan pada situasi krisis.
Untuk mengurangi kerugian besar pada jiwa manusia dan harta benda, maka gejala-gejala peningkatan aktifitas yang timbul pada gunung api harus diamati dengan cermat dan teliti khususnya untuk pengamatan seismik, deformasi, dan gas vulkanik. Kualitas data dari kegempaan, inflasi/deflasi, dan konsentrasi gas vulkanik yang terekam pada instrumen pengamatan gunung api sangat menentukan dalam analisis aktivitas kegunungapian.
Instrumen tersebut dari waktu ke waktu akan bertambah canggih seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat yang mana tentunya dibutuhkan proses pembelajaran dalam rangka adaptasi terhadap dinamika yang ada.
Para pengamat gunung api harus mampu melakukan alih pengetahuan dan alih keterampilan dengan baik terhadap perkembangan tersebut. Tetapi satu hal yang penting adalah secanggih apapun instrumen/peralatan yang digunakan, hasil akhirnya akan sangat tergantung dari interpretasi dan analisa dari pengamat gunungapi tersebut. Sehingga sangat penting bagi pengamat gunungapi untuk mengikuti diklat ini agar dapat menunjang tugas kesehariannya dalam melakukan pengamatan gunungapi.
melalui diklat ini juga diharapkan para peserta mampu menginstalasi, mengoperasikan, dan mengatasi permasalahan peralatan pengamatan gunungapi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H