PendahuluanÂ
G20 atau group of twenty merupakan kumpulan dari 19 negara yang menjuluki negara-negara yang perekonomian terbesar dunia dan satu kumpulan besar uni Eropa. Kelompok tersebut didirikan bertujuan untuk menghimpun secara sistematis agar membangun ekonomi melalui pembahasan isu penting perekonomian dunia yang didirikan di Berlin 15 - 16 desember 1999.
Pada saat ini, negara Indonesia menjadi tuan rumah melaksanakan kegiatan G20 yang sedang berlangsung di Bali pada 14 sampai 16 November 2022.Â
Setelah Indonesia dipilih menjadi tuan rumah, selama ini kita memantau negara Indonesia dianggap negara yang berekonomi hebat dan luar biasa di mata berbagai kalangan terutama para pemimpin pemerintah maupun pihak ekonom Indonesia sendiri tanpa memikirkan berbagai persoalan yang selalu dialami  masyarakat Indonesia secara umum dan secara khusus masyarakat orang asli Papua.Â
Indonesia Hebo G20 Di Bali Tapi DimanfaatkanÂ
Salah satu persoalan yang selalu terjadi di kalangan masyarakat Indonesia maupun masyarakat  Papua adalah mereka selalu diintimidasi, dipenjarahkan, dibunuh, bahkan dibangun unsur rasisme tersistemik yang dilakukan oleh institusi negara namun itu pun selalu ditutupi. Seharusnya yang selalu ditutupi itu tidak perlu ditutupi bila Indonesia dianggap negara yang beradab dan layak dipercaya oleh negara-negara di dunia.Â
Saya berpikir keadilan tentu tidak akan terjadi karena negara Indonesia selalu dimunculkan dan ditonjolkan di muka umum hanya hal-hal baik sekaligus dibangun perhatian publik. Memang, tidak kalah sedikit kelakuannya demikian. Ternyata para pengendali negara Indonesia ini mempunyai niat mendapatkan keberuntungan yang bukan main-main lagi dengan investasi modal asing yang terbangun lama sejak negara Indonesia hadir sampai saat ini.Â
Terlihat itu, akibatnya investasi modal asing melalui berbagai sektor seperti sektor pertambangan, perminyakan, pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan terus dilakukan tanpa terbendung. Dan memang itulah tujuan dilaksanakan kegiatan G20 itu sendiri sangat mendukungnya. Sebab itu, negara-negara ekonomi kuat ini memanfatkan negara Indonesia yang mempunyai sumber daya alam yang masih dianggap utuh dan alami meskipun para pemimpin negara ini menganggap keberuntungan yang sangat besar.
Hal itu memang cukup lama dilakukan oleh sekelompok orang ekonom Indonesia yang memanfaatkan nama negara Indonesia yang selalu membuat perjanjian 'secret networking'Â dengan negara-negara tertentu di dunia. Itu semua orang terbaca pada investasi penanaman modal asing yang dimulai sejak 7 april 1967 sebagai pintu awalnya. Sejak itulah awal membangun hubungan kerjasama antar negara bersama Indonesia terus terjadi. Akibatnya terjadi perampasan tanah adat, hutan adat, dan pesisir akibat diinvestasi berbagai perusahaan negara-negara berekonomi kuat tadi, terutama di negeri bangsa Papua.Â
Saat ini, kita semua melihat dan memantau para pemimpin negara Indonesia ini sedang memukul dada tinggi (dianggap hebat) dengan dipercayakan pelaksana atau tuan rumah G20 yang sedang berlangsung di Bali. Namun, selama persiapan kegiatan  G20 maupun selagi dilaksanakan G20 orang asli Papua lagi tidak merasa aman dalam kehidupan mereka di atas negeri ahli warisnya sendiri.Â
Selagi G20 Masyarakat Papua Tidak Aman