Mohon tunggu...
surya darwin
surya darwin Mohon Tunggu... Aku orang Papua peranakan melayu yang peduli dengan manusia dan alam Papua

Saya bergabung di media ini bertujuan untuk membagi tentang upaya menjaga alam yang alami di Papua maupun pulau lain di Indonesia tanpa merusakinya. Sebagai orang Papua peranakan, saya sangat peduli terhadap orang asli Papua dan alamnya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Jakarta yang Berunsur Rasis Mengganggu Kehidupan Manusia dan Alam Papua

1 November 2022   13:43 Diperbarui: 11 November 2022   18:56 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Saya melihat dari situasi dan kondisi real yang selalu terjadi di Papua bahkan di pulau lain di Indonesia. Dalam keadaan hidup flora-fauna dan manusia yang beradat di Indonesia itu selalu dirusaki terus oleh mereka yang selalu menggunakan nama negara Indonesia. Terutama selama ini alam, manusia, dan kebudayaan di Papua pun selalu terganggu dan ditekan terus oleh pemerintah di Indonesia akibat kebijakan negara yang tidak selalu memihak kepada masyarakat adat Papua. Itu semua diakibatkan oleh kebijakan negara yang banyak kali memberikan ruang kepada bangsa lain dengan cara mengijinkan lalu melindungi para investor korporasi perusahaan asing demi kepentingan segelintir orang yang sering mengatasnaman kepentingan nasional. Namun dalam tulisan ini dijelaskan hanya tentang kesedihan dan kekuatiran orang asli Papua terhadap mereka sendiri dan alamnya, (Surya Darwin, 30 oktober 2022) ".

Peta ini telah menunjukan di mana lokasi konsesi pertambangan dengan kehutanan (2009) di negeri orang asli Papua yang lagi ditempati bangsa lain yang dibantu melalui sistem negara Indonesia.

Memang barang itu sudah direncanakan oleh negara ini (Indonesia) dengan segala macam bentuk secara sistematis. Dari dulu mereka sudah mempunyai program-program begini. Lalu mereka (Jakarta) sendiri revisi UU otonomi plus tahun 2021 tanpa dilibatkan orang asli Papua untuk menguasai dan menduduki.

Saya kira, orang asli Papua tidak dilibatkan ini mempunyai unsur rasisme juga terhadap orang asli Papua, khususnya kepada para pemimpin daerah di dalam sistem negara kolonial Indonesia yang ada di Papua. Jakarta menganggap para elit lokal asli Papua tidak mampu. Mereka sudah membeci kalian (para elit lokal dari kolonial di Papua). Memang, mereka selalu menyatakan orang asli Papua tidak tahu apa-apa dalam negara yang penuh rasis ini. Ternyata benar sampai kapan pun itu, kemampuan dan kelebihan orang asli Papua tidak mungkin akan diakui dengan hati oleh para pengendali negara Indonesia. Kalau demikian terus, orang asli Papua tidak layak hidup selamanya bersama bangsa yang dirinya menganggap lebih sopan dan halus. Jadi, orang ras melanesia tidak mungkin hidup selamanya bersama negara yang asas hidupnya bermoto 'bhineka tunggal ika' itu.

Bukan hanya tentang revisi UU Otsus berunsur rasis. Namun, mereka juga sudah diperpanjang Kontrak Karya  PT.Freeport sampai tahun 2041. Nah... bukan hanya sampai itu juga, soal KK.PT.Freeport,  ini lagi mereka juga telah menetapkan pemekaran propinsi baru secara paksa dari dua propinsi kolonial yang ada sebelumnya di negeri orang asli Papua. Mereka mekarkan ini tanpa persetujuan masyarakat orang asli Papua, meskipun ada sedikit tetapi mereka itu selalu digunakan atas kinerja dan strategi BIN. Penulis kira kejahatan yang lagi dibuat oleh negara Indonesia terhadap orang asli Papua itu melebih dari orang Mesir dan Kekaisaran Romawi yang pernah diperlakukan terhadap bangsa Yahudi.

Kalau situasi kebijakan negara Indonesia seperti begini terus-menerus, bagaimana orang asli Papua...? dan bagaimakan ? atau berdoa saja ..! jangan-jangan iblis juga bisa bergabung dalam perkumpulan kegiatan doa-doa orang asli Papua.

Ini, saya sedang kwatir dengan segala persoalan yang dialami orang asli Papua itu di Indonesia. Orang asli Papua harus membuka mata lalu memandang di keliling orang asli sendiri. Coba kita memandang persoalan ekosida dan genosida sedang berhadapan dengan kita. Akibat semua yang dibawa itu tentu saja hutan tropis Papua, lautan biru Papua, pantai yang terindah, danau serta sungai-sungai yang indah gunung dan rawa-rawa yang hijau akan diubahkan dengan usaha-usaha yang sudah direncanakan oleh pemerintah negara Indonesia secara sistematis yang selalu berpihak kepada bukan warga negara Indonesia. 

Mungkin saja, Bapak Soekarno - Hatta menghadirkan negara ini bukan untuk wargan negara Indonesia asli, apa lagi orang asli Papua mungkin bukan diindonesiakan bapak Soekarno - Hatta, namun bukan untuk orang asli Papua. Namun, Bapak Soekarno - Hatta menghadirkan negara ini untuk para pengendali orde baru dan turunannya.

Oleh sebab itu, penulis berpesan dan menyampaikan kepada semua orang asli Papua jangan enteng dengan kepentingan sesaat. Saatnya semua orang harus sadar diri lalu bersatu dan segera menyikapi bersama. Orang asli Papua tidak perlu baik-baik terus sampai selamanya, kalau kelakuan para pengendali negara ini kejahatannya berlebihan. Saatnya, orang asli Papua harus menyadari bahwa kalian (orang asli Papua) sedang punah di dalam genggaman Indonesia akibat kebijakan Jakarta yang berunsur rasis terhadap manusia dan alam Papua. (*)

Penulis, surya darwin di @kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun