Beberapa kalangan menyakini bahwa agama telah dikapitalisasi untuk kepentingan ekonomi. Sementara kalangan lainnya, berasumsi bahwa agama yang berhasil menaklukkan sistem kapitalisme. Bagaimana pendapat anda dengan 2 pandangan berbeda ini? Bagaimana anda memahami religious popular culture dalam konteks ini?
Religious popular culture hanya dimungkinkan terjadi karena berkembangnya pikiran manusia seiring dengan teknologi dan globalisasi. Proses ini berperan terhadap alat kapitalisme dalam mendistribusikan nilai kebebasan dan merai keuntungan sesuia dengan potensi yang dimiliki. Menurut saya, asumsi bahwa agama telah dikapitalisasi, ataupun agama berhasil menaklukkan sistem kapitalisme hanya merupakan sebuah dampak dari globalisasi. Berbagai macam aspek kehidupan mengalami re-defenisi atau bahkan diferensiasi yang semakin tajam. Sesungguhnya pada masyarakat kita, agama Islam khususnya disambut dengan sangat baik yang nilainya seharusnya dapat berdampingan dengan budaya. Sehingga kapitalisme dan puplar culture masih mau merepresentasikan moralitas dan nilai yang dipandu oleh agama.
 Bagaimana konsep agama lokal dalam menjaga ekosistem alam?
Agama lokal memiliki sistem dan sumber nilai spiritual bagi masyarakat pendukungnya. Faktor ini menjadi salah satu strategi untuk melihat bagaimana pandangan masyarakat lokal tentang lingkungan hidup dengan mengusung konsep keseluruhan isi alam dengan mempertimbangkan hubungan antara manusia dengan manusia, bahkan manusia dengan non manusia. Manusia yang cenderung antroposentris memerlukan agama untuk mempertahankan, memelihara, dan meningkatkan kualitas hidup dalam menmgembangkan diri untuk berbuat baik, terutama sesame lingkungan hidup. Agama lokal dengan nilai pribumi yang kuat, mensyaraktakn kepemilikan lingkungan yang mencakup nilai insani untuk menghindarkan pengrusakan lingkungan dan memelihara kelestarian generasi. Untuk itu, agama dan lingkungan hidup memiliki hubungan yang sistemik dan merupakan sebuah kesatuan yang saling membutuhkan satu sama lain untuk saling memakmurkan lingkungan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H