bu Iriana Joko Widodo selalu terlihat anggun di setiap acara kenegaraan, khususnya ketika sedang mendampingi Presiden Joko Widodo berkunjung ke luar negeri. Beliau meneruskan tradisi seorang Ibu Negara Republik Indonesia yang selalu mengenakan kebaya sebagai pakaian nasional Indonesia dan wastra nusantara seperti batik, tenun, songket, dan lain-lain. Meskipun banyak dibilang lebih sederhana dari gaya Ibu Ani Yudhoyono yang merupakan pendahulunya, namun beliau tetap mendapat pujian dari banyak pengamat busana baik di Indonesia maupun internasional.
Apabila dicermati, ada satu hal yang menarik dari busana-busana yang dikenakan oleh Ibu Iriana. Beliau terlihat sangat sering memilih ungu sebagai warna dasar kebayanya. Bisa dibilang warna ungu adalah warna kesukaan beliau. Adakah makna dibalik pilihan beliau pada warna ungu tersebut?
1. Warna ungu sesuai dengan citra seorang Ibu Negara
Psikologi warna adalah suatu keilmuan yang mengartikulasi persepsi manusia terhadap warna-warna yang ada di sekeliling kita. Setiap warna memberikan kesan tertentu yang berbeda-beda satu sama lain. Warna seakan mampu berbicara dan mempengaruhi suasana hati seseorang.
Ungu adalah warna yang memberikan persepsi utama mengenai majesticdalam psikologi warna. Menurut pengertian pada Kamus Bahasa Inggris Cambridge, majestic mempunyai makna keindahan, kebangsawanan, dan mengundang kekaguman. Dalam versi yang lain, warna ungu juga disebut memiliki kesan tentang kemegahan dan elegan.
Kesan-kesan dari warna ungu tersebut ternyata sangat sesuai dengan citra yang ingin ditampilkan oleh seorang Ibu Negara. Saat hadir bersama Presiden di acara-acara resmi, semua mata akan tertuju tidak hanya kepada Presiden selaku Kepala Negara namun juga kepada Ibu Negara.  Oleh karena itu, keduanya perlu tampil dengan elegan dan ‘wah’. Terlebih lagi mereka merepresentasikan Indonesia, suatu negara besar dengan jumlah penduduk banyak dan wilayah geografis luas, serta punya pengaruh yang semakin meningkat secara politik, ekonomi dan sosial budaya di dunia.
Alih-alih memunculkan kesan megah dengan memakai perhiasan yang berkilau atau tas bermerk internasional dengan harga mahal, Ibu Iriana menampilkannya melalui warna busana ungu. Hal ini bisa jadi karena karakter beliau yang sederhana sehingga beliau kurang suka bila terlihat terlalu ‘kinclong’ dengan aneka aksesoris emas dan berlian atau tas yang harganya senilai mobil itu. Sungguh suatu hal yang sangat brilian dan terpuji.
2. Warna ungu bersifat netral secara politik di Indonesia
Tak bisa dipungkiri bahwa segala sesuatu bisa diinterpretasikan secara politis di Indonesia. Hal itu tak terkecuali dengan aktivitas atau barang yang dikenakan oleh Presiden dan Ibu Negara. Semua orang memperhatikan sosok Presiden dan Ibu Negara melalui pemberitaan di media massa dan media sosial. Hal kecil apapun dapat diangkat menjadi pembicaraan umum, termasuk busana yang dipakai oleh Ibu Negara. Apalagi di saat situasi demokrasi Indonesia masih sering tersengat hal sensitif seperti sekarang ini.
Ketika sedang bertugas sebagai Ibu Negara, beliau tentu diharuskan bersikap netral dan tidak menonjolkan afiliasi pada golongan tertentu. Hal ini karena Ibu Negara adalah milik semua orang Indonesia, tak terbatas pada partai politik tertentu, termasuk yang mengusung Presiden ketika pemilihan lalu.