Kejuaraan bulutangkis beregu campuran Piala Sudirman kembali digelar tahun ini. Edisi kelima belas dari turnamen yang telah dimulai sejak tahun 1989 ini akan berlangsung pada tanggal 21-28 Mei 2017 di Gold Coast, kota pantai Australia yang terletak di negara bagian Queensland.
Seperti pada edisi sebelumnya, tim-tim peserta akan bertanding untuk memperebutkan Piala Sudirman setinggi 80 cm yang terbuat dari perak berlapiskan emas 22 karat. Piala berbentuk menyerupai shuttlecock dengan mahkota replika mini Candi Borobudur ini dinamai untuk menghormati jasa Dick Sudirman, mantan pebulutangkis Indonesia yang merupakan salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dan sekaligus wakil presiden International Badminton Federation pada tahun 1975.
Negara adidaya bulutangkis, Tiongkok merupakan juara bertahan dan juga yang paling banyak memenangkan piala ini. Tahun 2015 lalu di hadapan publiknya sendiri di Dongguan, Lin Dan dkk. membawa Tiongkok mencatat rekor gelar juara Piala Sudirman ke-10. Negara lain yang pernah berjaya di turnamen dua tahunan ini adalah Korea Selatan (3 kali) dan Indonesia (1 kali).
- Asia: Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Chinese Taipei, Makau
- Eropa: Austria, Belanda, Denmark, Jerman, Inggris, Rusia, Skotlandia, Slovakia, Spanyol, Swedia
- Oceania: Australia, Selandia Baru, Tahiti, Guam, Fiji, Kaledonia Baru
- Pan-Amerika: Amerika Serikat, Kanada, Meksiko
Total jumlah peserta Piala Sudirman tahun ini (32 negara) memang menurun dibandingkan edisi sebelumnya (35 negara). Jumlah tersebut juga sangat sedikit apabila dikomparasi dengan penyelenggaraan edisi tahun 2001 yang mencatat rekor jumlah negara peserta terbanyak (53 negara). Di samping itu, masih belum ada informasi dari BWF tentang alasan tidak adanya negara dari Afrika dalam daftar tersebut.
Meskipun demikian, ada hal menarik yang ditemui ketika melihat daftar negara peserta tahun ini. Terdapat 4 negara di kawasan Pasifik yang akan melakukan debut di ajang bulutangkis beregu campuran ini: Tahiti, Guam, Fiji dan Kaledonia Baru. Pada edisi-edisi sebelumnya, hanya Australia dan Selandia Baru yang muncul sebagai wakil Oceania.
Sepanjang sejarah pelaksanaan Piala Sudirman, negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam Oceania Badminton Confederation ini belum pernah sekali pun ikut serta. Jangankan hadir di turnamen sebesar Piala Sudirman, para pebulutangkis dari negara-negara tersebut hampir tidak pernah terdengar namanya di kancah bulutangkis dunia.Â
Mereka jarang mengikuti turnamen internasional seperti International Series, Grand Prix, Grand Prix Gold maupun Superseries. Jam terbang yang mereka dapatkan lebih banyak berasal dari kompetisi tingkat nasional dan regional Oceania saja. Wajar bila akhirnya mereka berada di luar 100 besar dunia dalam daftar peringkat pebulutangkis oleh BWF.
Debut mereka di Piala Sudirman 2017 ini pun bisa jadi dikarenakan oleh jarak tempuh yang dekat dari negara mereka ke lokasi turnamen di Australia. Nampaknya juga ada bantuan dari Australia yang mendorong negara-negara 'mungil' itu untuk memutuskan berpartisipasi, walaupun hal ini belum diberitakan secara resmi.
Mereka tentu tidak memiliki kekuatan fisik, stamina dan pengetahuan strategi sebagus para pebulutangkis dari negara lain yang dalam kesehariannya digembleng latihan berjam-jam secara fokus dan intensif di klub atau pemusatan latihan nasional.Â