Apabila mendengar nama Kontingen Garuda (KONGA) maka pikiran kita akan langsung tertuju pada pasukan perdamaian yang dikirim oleh Indonesia. Pasukan khusus yang bertugas dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini aktif dikirim oleh Indonesia sejak tahun 1957. Misi pertamanya adalah di Mesir dengan kekuatan 559 orang pasukan.Â
Pasukan yang punya ciri khas baret dan helm berwarna biru seperti warna dasar logo PBB ini dikenal akan tugas mulia yang diembannya di tengah situasi konflik. Tugas-tugas itu diantaranya adalah mengawal bantuan kemanusiaan dan membangun serta mengoperasikan fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi warga sipil yang menjadi korban perang.
Bagi banyak orang awam, anggota KONGA dipandang sebagai para prajurit yang selalu bersikap serius dan penuh konsentrasi karena sifat tugas mereka yang bisa dibilang cukup berat. Pandangan itu ada benarnya namun tidak sepenuhnya tepat. Ada sisi lain yang ditunjukkan oleh KONGA yaitu keramahtamahan dan keterampilan mereka dalam berseni budaya.
Hal ini terlihat saat Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda (Satgas MTF TNI KONGA) XXVIII-J UNIFIL menggelar open ship KRI Usman Harun-359. Bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut untuk Lebanon, acara tersebut diselenggarakan di Dermaga Beirut pada hari Rabu, 14 Maret 2018.Â
Salah satu sesi yang menarik adalah saat para anggota KONGA unjuk kebolehan menampilkan kesenian meliputi tari Jaranan, Remo, Ganongan, Saman, Kecak dan musik Rampak Gendang. Para mahasiswa dan dosen dibuat terkagum-kagum dengan atraksi yang ditunjukkan. Mereka tak menyangka bahwa para anggota KONGA tak kalah jago dengan para penari dan pemusik profesional.
Atraksi ini juga terlaksana dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang tahun lalu telah menghibahkan perlengkapan seni budaya seperti pakaian tari dari berbagai daerah di Indonesia beserta perangkat pendukungnya. Pendukungan ini dilandasi oleh keinginan Satgas MTF TNI KONGA agar mereka dapat turut menjalankan misi diplomasi budaya Indonesia disamping melaksanakan misi utama yaitu mengawal pemeliharaan perdamaian di negara setempat.
Tarian dan musik Indonesia dengan suara yang unik, pakaian yang warna-warni dan gerakan yang dinamis langsung menyita perhatian mereka. Pengalaman menyaksikan langsung seni budaya dari Indonesia adalah yang pertama bagi mayoritas pengunjung open ship ini. Saat ditanya kesan mengikuti acara ini, mereka jadi makin tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang Indonesia.
Dalam kesempatan ini juga, Perwira Satgas MTF TNI KONGA XXVIII-J UNIFIL Letda Laut (P) Damartama P.A.N.,S.Tr.Han., memaparkan secara singkat tentang KRI Usman Harun-359 yang diselingi kuis di geladak heli KRI. Para pengunjung bisa pula mengakses komputer interaktif berisi tentang tempat-tempat wisata di Indonesia yang telah disiapkan di kapal.