Tanggal 4 Mei 2017 menjadi hari yang penting bagi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Pada hari ini, induk olahraga tepok bulu Indonesia itu secara resmi mengumumkan daftar pemain yang tergabung di dalam tim inti untuk Piala Sudirman 2017. Sebanyak 20 atlet yang terdiri dari 10 atlet putra dan 10 atlet putri telah terpilih untuk memperkuat tim Merah-Putih pada kejuaraan beregu campuran yang akan dihelat di Gold Coast, Australia, pada tanggal 21-28 Mei 2017.
Dari dua puluh nama tersebut, ada dua orang pemain tunggal putra (Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie) dan tiga orang pemain tunggal putri (Fitriani, Dinar Dyah Ayustine, Gregoria Mariska Tunjung). Mereka akan didampingi oleh enam pemain ganda putra (Kevin Sanjaya Sukamuljo, Marcus Fernaldi Gideon, Angga Pratama, Ricky Karanda Suwardi, Mohammad Ahsan, Rian Agung Saputra), lima pemain ganda putri (Greysia Polii, Della Destiara Haris, Rosyita Eka Putri Sari, Anggia Shitta Awanda, Apriani Rahayu) dan empat pemain ganda campuran (Tontowi Ahmad, Gloria Emmanuelle Widjaja, Praveen Jordan, Debby Susanto).
Sebelum susunan pemain ini diumumkan oleh PBSI, banyak pecinta bulutangkis Indonesia yang sebenarnya berharap tiga punggawa senior Merah Putih yang prestasinya moncer di sektor ganda yaitu Liliyana Natsir, Hendra Setiawan dan Nitya Krishinda Maheswari bisa ikut dibawa ke Gold Coast. Hal ini terlihat dalam beberapa cuitan yang beredar di Twitter dan komentar-komentar pada akun Facebook milik PBSI.
Namun harapan itu tak terkabul karena Butet (panggilan akrab Liliyana) dan Nitya masih bergelut dengan proses penyembuhan cedera lutut mereka. Sementara itu, Hendra yang sudah keluar dari pelatnas dan sekarang berkompetisi internasional bersama Tan Boon Heong dari Malaysia ternyata tidak dilirik oleh Susi Susanti selaku Manajer Tim yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI. Nampaknya Susi dan jajaran pelatih ini ingin fokus berjuang di Piala Sudirman dengan pemain yang ada di Pelatnas Cipayung yang program pelatihannya senantiasa bisa mereka kontrol.
Sektor ganda putra adalah yang paling kuat karena berisikan pemain-pemain yang semuanya sudah pernah naik podium di turnamen Superseries. Meminjam perkataan Susi, kemenangan di nomor ganda putra adalah wajib bagi Indonesia. Apabila tidak ada faktor non-teknis yang mengganggu, satu poin dari nomor ganda putra sungguh tidak sulit untuk didapat oleh Indonesia di Piala Sudirman 2017 ini. Terlebih lagi bila Kevin/Marcus bermain kesetanan seperti di All England dan Malaysia Open kemarin.
Sementara itu, sektor ganda campuran yang biasanya juga jadi tumpuan Indonesia malah sedang limbung karena Praveen/Debby belum berhasil kembali ke performa terbaiknya seperti saat menggondol gelar juara All England tahun lalu. Pasangan Tontowi/Gloria pun terlalu beresiko bila diturunkan di pertandingan yang sengit karena permainan mereka masih jauh dari kata kompak. Ini pekerjaan rumah yang berat bagi pelatih ganda campuran, Richard Mainaky.
Utak-atik strategi juga akan terus dilakukan oleh Eng Hian di nomor ganda putri. Apabila Greysia Polii akan diturunkan, ia harus menentukan dengan bijak siapa yang cocok bermain di sampingnya agar keduanya bisa jadi pasangan kejutan yang mampu menjungkalkan lawan. Jangan sampai pasangan coba-coba itu malah jadi lumbung skor karena gagal berpadu. Greysia nampaknya lebih pas diduetkan dengan Rosyita Eka Putri Sari karena mereka cukup berhasil saat diujicoba di Thailand Masters 2017 lalu dengan melaju hingga semifinal. Tapi jika ingin memainkan pasangan yang sudah bersifat permanen, maka Eng Hian perlu menguatkan Della/Rosyita yang secara teknik sudah bagus namun masih kurang kokoh mentalnya.
Untuk sektor tunggal putri, nampaknya perolehan poin tidak terlalu dibebankan kepada Fitri, Dinar ataupun Jorji. Ketiganya masih berusia muda dan ini akan menjadi debut mereka di Piala Sudirman. Namun ada optimisme untuk mendapat surprise menggembirakan apabila Fitri dan Jorji diturunkan. Kedua pemain ini dikenal punya mental yang tak gampang rapuh saat melawan pemain yang lebih diunggulkan. Secara stamina, Fitri dan Jorji juga tidak kedodoran bila mengajak lawannya main hingga tiga set.