Dengan adanya arena untuk olahraga musim dingin yang dapat diakses oleh masyarakat secara lebih mudah, maka diharapkan lebih banyak orang memainkan olahraga itu secara rutin. Hoki es dapat menjadi alternatif olahraga permainan berkelompok di dalam ruangan bagi anak muda Indonesia, seperti halnya futsal, bola basket dan bola voli. Akhirnya, pemerintah bisa mendapatkan stok bibit-bibit muda untuk dilatih menjadi atlet yang siap mengharumkan nama bangsa.
Selain membina atlet-atlet olahraga musim dingin yang berdomisili di Indonesia, pemerintah perlu membuka diri pada potensi atlet Indonesia yang tinggal di luar negeri. Dari sekian banyak warga negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) dengan keturunan Indonesia yang bermukim di negara-negara beriklim subtropis seperti Australia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan negara-negara Eropa, pasti ada beberapa yang memiliki bakat dan keseriusan dalam menggeluti olahraga musim dingin.
Pemerintah Indonesia dapat menjajaki kemungkinan memberdayakan mereka sebagai atlet yang akan berpartisipasi di ajang olahraga musim dingin seperti AWG atau Olimpiade Musim Dingin. Tentu hal tersebut disertai dengan pelatihan dan dukungan fasilitas yang memadai. Apabila mereka adalah WNA yang berketurunan Indonesia dan serius berkomitmen untuk Merah-Putih, maka proses naturalisasi bisa dilaksanakan.
Langkah ini bukan hal yang baru bagi negara-negara tropis yang sedang membangun tim untuk olahraga musim dingin. Atlet alpine skiing yang membela Timor Leste di AWG 2017, Yohan Goutt Goncalves berdomisili di Perancis. Ia mendapat kewarganegaraan Timor Leste melalui garis keturunan ibunya. Sementara itu, Thailand diperkuat oleh atlet speed skating bernama Bertha Natalie Hognestad yang lahir dan besar di Norwegia.
Kehadiran atlet-atlet yang punya ‘bakat alam’ di olahraga musim dingin tersebut diharapkan bisa ikut mendorong peningkatan kemampuan atlet-atlet Indonesia lainnya. Meskipun ada risiko munculnya pro dan kontra di masyarakat kita, tapi langkah naturalisasi keturunan Indonesia sebagai atlet olahraga musim dingin adalah hal yang tidak salah untuk dilakukan. Nilai urgensinya bahkan bisa dibilang melebihi naturalisasi atlet di cabang olahraga sepakbola yang dalam beberapa tahun terakhir sudah dijalankan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Semoga pemerintah Indonesia dapat serius memerhatikan olahraga musim dingin seperti halnya cabang olahraga lainnya yang sudah lebih populer sebelumnya. Bukan tidak mungkin bila di masa mendatang kita akan menyaksikan bendera Merah Putih berkibar dan mendengar lagu Indonesia Raya dikumandangkan seiring raihan medali emas oleh atlet Indonesia di Asian Winter Games dan Olimpiade Musim Dingin.