Mohon tunggu...
Gentur Adiutama
Gentur Adiutama Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pecinta bulutangkis dan pengagum kebudayaan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Asia Tenggara Memang Ratunya Busana Nasional di Miss Universe

30 Januari 2017   16:35 Diperbarui: 31 Januari 2017   20:59 3418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhelatan Miss Universe 2016 baru saja selesai dihelat di Manila, Filipina pada tanggal 30 Januari 2017 ini. Miss France Iris Mittenaere dinobatkan sebagai Miss Universe setelah mengungguli 85 kontestan lainnya dalam babak preliminary dan final. Kontes ratu kecantikan sejagad yang mengusung tema “Confidently Beautiful” ini selalu berhasil mengundang perhatian publik internasional setiap tahunnya. Proses karantina kontestan hingga malam final acara ini mendapat porsi pemberitaan yang besar dari berbagai media cetak dan elektronik. Antusiasme tinggi juga diperlihatkan oleh para penggemar di media sosial. Terlebih lagi, saat ini para penggemar di seluruh dunia bisa ikut mendukung dan menentukan penilaian untuk kontestan idolanya melalui voting online di situs resmi dan aplikasi Miss Universe serta twit dengan hashtag khusus di Twitter.

Dalam setiap penyelenggaraan Miss Universe, para penggemar selalu menanti-nanti untuk melihat kontestan bergaya dengan gaun malam yang glamor dan pakaian renang yang seksi. Desain yang menarik dan catwalk yang tepat segera menjadi buah bibir dimana-mana. Selain dua hal tersebut, sesi busana nasional (national costume) juga merupakan hal yang ditunggu-ditunggu. Para kontestan mendapat kesempatan untuk tampil membawakan busana nasional dari negara masing-masing. Kemudian, akan dipilih satu busana nasional terbaik yang mendapat penghargaan khusus.

Penobatan Miss Universe 2016 (kredit: www.ibtimes.co.in)
Penobatan Miss Universe 2016 (kredit: www.ibtimes.co.in)
Pada beberapa tahun terakhir, sesi busana nasional justru dinilai lebih seru dan lebih kompetitif dibandingkan sesi gaun malam dan pakaian renang. Busana nasional yang mereka kenakan tidak hanya merepresentasikan budaya dari negara masing-masing namun juga menawarkan desain yang unik dan mengangkat ide-ide yang out of the box. Perancang busana nasional seolah berlomba-lomba menggali sisi unik dan aneh yang dimiliki oleh budaya negara asal kontenstan dan mewujudkannya dalam suatu karya yang megah. Ada anggapan bahwa apabila suatu busana nasional dapat mencengangkan publik dan menjadi perbincangan luas karena bentuknya yang di luar batas kewajaran, maka peluangnya untuk menyabet penghargaan sebagai yang terbaik justru semakin baik dan besar.

Dalam penyelenggaraan Miss Universe di tiga tahun terakhir, gelar busana nasional terbaik secara konsisten berhasil diraih oleh wakil-wakil dari Asia Tenggara. Pada tahun 2014, Miss Indonesia Elvira Devinamira memenangkan titel tersebut dengan busana bertema “The Chronicle of Borobudur” karya Dynand Fariz dari Jember Fashion Carnaval. Atraksi utama busana ini adalah rangka besar berbentuk stupa berwarna cokelat tua dan abu-abu yang dipasangkan pada bagian punggung. Kostum seberat tujuh kilogram yang terinspirasi dari Candi Borobudur itu tampak semakin cantik dengan tafeta sutra yang dipadukan dengan motif songket dan detail manik-manik kristal yang merefleksikan relief pada bangunan yang telah ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO tersebut.

Busana nasional Indonesia di Miss Universe 2014 bertema The Chronicle of Borobudur (kredit: http://jadiberita.com)
Busana nasional Indonesia di Miss Universe 2014 bertema The Chronicle of Borobudur (kredit: http://jadiberita.com)
Selang setahun kemudian, giliran busana nasional Thailand yang terpilih sebagai pemenang. Miss Thailand Aniporn Chalermburanawong tampil di atas panggung dengan replika Tuk-tuk, kendaraan beroda tiga yang banyak ditemui di Bangkok. Kostum hasil kreasi Hirankrit Pattaraboriboonkul itu bertujuan mengangkat Tuk-tuk yang telah menjadi salah satu ikon bagi pariwisata Negeri Gajah Putih. Para juri terkesan pada replika bagian depan Tuk-tuk yang berwarna biru dengan hiasan bendera Thailand berukuran mini dan sepuluh buah lampu yang benar-benar menyala terang. Kemenangan busana Tuk-tuk ini disebut-sebut sebagai kemenangan ide busana nasional yang kontemporer dan di luar pakem.

Busana nasional Thailand di Miss Universe 2015 (kredit: Miss Universe Official Facebook)
Busana nasional Thailand di Miss Universe 2015 (kredit: Miss Universe Official Facebook)
Hari ini, Asia Tenggara kembali merebut gelar busana nasional terbaik lewat Miss Myanmar Htet Hten Htun. Negeri Pagoda yang baru mulai kembali aktif mengirimkan wakil ke Miss Universe sejak tahun 2014 setelah absen selama lebih dari setengah abad ini mengejutkan publik dengan busana bertema “Burmese Puppetry” karya Gam Htoi Lazing. Miss Myanmar memeragakan figur puteri kerajaan yang sedang menari dengan dikontrol oleh tali-tali yang menjuntai dari atas seperti pada pertunjukan boneka marionette. Untuk memberikan kesan seolah-olah tampil di teater, Miss Myanmar tak tanggung-tanggung membawa serta replika panggung berukuran besar sebagai latar belakang. Konon kabarnya replika panggung dan keseluruhan aksesoris yang digendong oleh Miss Myanmar tersebut memiliki berat 40 kilogram. Sungguh luar biasa!

Busana nasional Myanmar di Miss Universe 2016 (kredit: https://thegreatpageantcommunity.com)
Busana nasional Myanmar di Miss Universe 2016 (kredit: https://thegreatpageantcommunity.com)
Keberhasilan Indonesia, Thailand dan Myanmar meraih jawara busana nasional di Miss Universe secara berturut-turut sejak tahun 2014 ini mengukuhkan Asia Tenggara sebagai "Ratu Busana Nasional di Miss Universe". Sebelumnya, Thailand juga pernah memenangkan gelar ini pada tahun 1969, 1988, 2005, 2008 dan 2010. Negara Asia Tenggara lainnya, Fiipina dianugerahi titel tersebut pada tahun 1994.

Busana-busana nasional lainnya dari Asia Tenggara yang tidak berhasil menang pada kontes tahun ini pun bisa dibilang tak kalah istimewa dan meraup banyak sanjungan dari para pemerhati beauty pageant. Miss Thailand membawakan busana berbahan emas yang terinspirasi dari pakaian Ratu Sirikit ketika berkunjung ke luar negeri. Busana berwarna emas juga dipamerkan oleh Miss Indonesia dengan kostum bersayap besar yang melambangkan Burung Garuda dan Miss Philippines yang memilih mengangkat pakaian tradisional masyarakat Muslim di Mindanao. Miss Vietnam mendobrak tradisi penggunaan ao dai sebagai busana nasional dengan pilihan kostum berbahan rotan untuk tahun ini. Sementara itu, Miss Malaysia tampil beda dengan tema futuristik melalui kostum berwarna perak dengan miniatur Menara Kembar Petronas yang ditempelkan di dua bagian pundaknya.

Pesona busana nasional dari negara Asia Tenggara yang memunculkan klaim sebagai "Ratu Busana Nasional di Miss Universe" tentu bukanlah hal yang remeh. Hal ini menunjukkan bangsa di Asia Tenggara punya daya kreativitas yang tinggi dalam perancangan busana. Selain itu, busana-busana nasional dari Asia Tenggara umumnya memiliki nilai filosofis yang kuat karena mengambil inspirasi dari elemen-elemen budaya yang benar-benar eksis dan masih dilestarikan dengan baik oleh masyarakat di negara masing-masing. Asia Tenggara memang dikenal sebagai kawasan yang punya kekayaan dan keragaman budaya yang luar biasa, baik yang sifatnya tradisional maupun kontemporer. Tak heran bila pada akhirnya para desainer dari Asia Tenggara tidak pernah kehabisan ide dan inspirasi untuk merancang busana nasional yang sanggup mengguncangkan panggung Miss Universe. Patut kita nantikan apakah busana nasional dari negara Asia Tenggara masih akan berjaya di perhelatan Miss Universe berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun