Mohon tunggu...
Banyu Lenggahbumi
Banyu Lenggahbumi Mohon Tunggu... Chairman of the Education and Religious Foundation

Ruh adalah esensi, Jiwa substansi dan Raga menifestasi dari keduanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Ruhani Menuju Insan Kamil

11 Maret 2025   08:13 Diperbarui: 13 Maret 2025   04:27 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar detik.com (Getti Images/iStockphoto/StockWithMe).

Sejak lahir, manusia memiliki fitrah ketuhanan yang tertanam dalam jiwanya. Dalam dimensi ruhani saya sebut sebagai genetika rabbaniyah, meskipun dalam penyebutannya itu berbeda sesuai dengan budaya dan bahasa masing-masing. Ada yang menamakan Tuhan, Hyang Tunggal, Gusti Pangeran dan seterusnya. Namun berakar pada kesaksian primordial ruh di hadapan Tuhan sebelum dia dilahirkan ke alam dunia.

Sebagaimana Allah berfirman:

Alastubirrabbikum, qaalubalaa syahidna. Artinya: "Bukankah aku Tuhan kalian semua?" lalu seluruh Ruh-pun menjawab: "Ya, benar kami bersaksi." (QS. al A'raf, 172).

Kemudian ketika manusia tumbuh dewasa, akal mulai mencari kebenaran tentang keberadaan Tuhan di balik alam semesta. Dalam pencarian ini, jiwa berperan sebagai pemandu akal, sementara wahyu menjadi petunjuk kebenaran.

Dasarnya, Al-Qur'an Surah Ar-Ra'd ayat 16:

Qul mar rabbus-samwti wal-ardl, qulillh

Sumber Ilustrasi:  (FACEBOOK.com/ZULSEGAMAT) 
Sumber Ilustrasi:  (FACEBOOK.com/ZULSEGAMAT) 

Artinya,

"Katakan! Siapa yang mengurus langit dan bumi. Maka katakanlah: Allah".

1. Perjalanan Ruhani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun