Mohon tunggu...
Banyu Lenggahbumi
Banyu Lenggahbumi Mohon Tunggu... Chairman of the Education and Religious Foundation

Ruh adalah esensi, Jiwa substansi dan Raga menifestasi dari keduanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pola Dakwah dan Tantangan Era Digital

9 Maret 2025   15:33 Diperbarui: 13 Maret 2025   04:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber pengambilan gambar (Dok. primadarmawan) 

Di era digital, teknologi berkembang pesat dengan berbagai aplikasi yang dapat diakses secara gratis untuk mempermudah aktivitas manusia. Salah satu pemanfaatan teknologi yang signifikan adalah dalam bidang dakwah. Media digital memungkinkan penyebaran ajaran agama secara luas dan cepat, menjangkau berbagai kalangan tanpa batasan geografis.

Namun, kemudahan ini juga menghadirkan tantangan tersendiri. Penyalahgunaan teknologi dapat memicu pelanggaran etika, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, serta plagiarisme demi popularitas dan jumlah pengikut di media sosial. Jika tidak dihadapi dengan bijak, hal ini dapat mencoreng nilai-nilai dakwah yang seharusnya mengedepankan kebenaran dan akhlak mulia.

Oleh karena itu, dakwah digital tidak hanya membutuhkan kecakapan teknologi, tetapi juga penguatan spiritual. Penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) melalui istighfar dan dzikir dapat menjadi tameng bagi para pendakwah agar tetap berpegang pada nilai-nilai kejujuran dan keberkahan dalam menyampaikan. 

1. Problema dakwah di Era Digital.

A. Pola Berdakwah

Secara umum, pola dakwah dari masa ke masa memiliki kesamaan dalam tujuan, yaitu menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat. Namun, perbedaannya terletak pada pendekatan yang digunakan.

Sebagai contoh, Kanjeng Sunan Kalijaga berdakwah melalui pendekatan budaya, seperti pagelaran wayang kulit. Seni pertunjukan ini sangat populer di kalangan masyarakat Jawa saat itu, sehingga banyak orang tertarik dan ingin lebih memahami ajaran Islam.

Di era digital, pola dakwah pun mengalami perubahan. Jika dahulu para ulama menggunakan seni dan budaya sebagai media dakwah, kini platform digital seperti media sosial, podcast, dan video streaming menjadi sarana utama dalam menyebarkan ajaran agama. Tantangannya adalah bagaimana para pendakwah dapat menggunakan teknologi ini dengan bijak agar pesan yang disampaikan tetap relevan dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Berdasarkan Firman Allah:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Ibrahim: 4).

B. Tantangan Berdakwah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun