Startup pertanian dan perikanan mulai menggeliat, sebelumnya, mungkin banyak yang enggan untuk berfikir keras mengembangkan sebuah perusahaan rintisan berbasis internet dengan segala kecanggihan dan teknologi terapan, kini, justru agak terlihat seksi mengingat situasi pandemi yang 'tiba-tiba' banyak orang kembali merangkul alam dengan bercocok tanam atau memelihara ikan.
Gandrung soal tanaman, sebelumnya olahraga mengayuh sepeda, kemudian ada juga masak-masakan, hingga saat ini kemunculan startup yang mulai mengpakkan sayap di dunia pertanian dan perikanan.
Berikut adalah daftar startup yang berkutat di dunia pertanian dan perikanan di Indonesia menurut catatan agrozine.id;
- Startup Crowde
- Startup eFishery
- Startup Kecipir
- Startup Eden Farm
- Startup Jala Tech
- Startup Bepahkupi
- Startup Banoo
- Startup KolamKita
- Startup Inagri
- Startup Vestifarm
- Startup Aruna
- Startup Venambak
- Startup Angon
- Startup Growpal
- Startup Connecterra Digitasi
- Startup Tanihub
- Startup Habibi Garden
- Startup Sikumis.com
- Startup Panen.id
- Startup RealmFive
- Startup iGrow
- Startup Sayurbox
Tercatat kurang lebih 22 startup yang telah muncul di Indonesia, dan seluruhnya hingga saat ini masih menggeliat dengan segmentasi seputar pertanian, peternakan, hingga perikanan.
Alasan kemunculan perusahaan rintisan ini tentu dilandasi dengan ceruk bisnis yang masih terbuka lebar di segmen ini, alhasil, kemunculan startup tak bisa dihindari. Di negara tetangga seperti Singapura, keberadaan startup yang menggawangi sektor agritech ini sudah lebih dulu hadir. Begitu juga dengan Tiongkok serta negara-negara maju seperti di eropa.
Teknologi dan kemudahan untuk setiap orang bisa melakukan budidaya serta bercocok tanam adalah hal dasar yang dimiliki para startup ini. Termasuk pendanaan untuk para petani atau ketersediaan pupuk dan lahan untuk dijadikan sebagai tempat bercocok tanam.
Sejumlah investor menilai peluang startup sektor pertanian dan perikanan (agritech) untuk tumbuh sangat besar. Jumlah pemain dan adopsi teknologi di bidang ini pun diramal masif, terlebih saat pandemi corona.
Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengungkapkan bahwa di Indonesia memiliki dua tren yang cukup menarik di sektor agritech. Tren pertama adalah, banyaknya lulusan universitas terbaik di luar negeri yang masuk ke bidang ini. Kemudian tren kedua adalah, adopsi teknologi di sektor perikanan Indonesia mulai masif.
“Suatu hari nanti, Anda akan tahu ikan yang disantap saat makan malam berasal dari nelayan mana. Sejarah kepuasan pelanggan ini bakal menjadi insentif bagi nelayan atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk konsisten menjual produk,” kata Pandu menanggapi soal keberadaan kurang lebih 22 startup yang sudah hadir dan beroperasi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H