Bogor, Jawa Barat -- Methyl ester Sulfonat merupakan salah satu jenis surfaktan anionik yang berasal dari minyak nabati. MES digunakan dalam pembuatan deterjen ramah lingkungan karena bahan dasar pembuatan MES mengggunakan minyak kelapa yang diubah menjadi metil ester dan dilakukan proses sulfonasi. Selain itu bahan dasar pembuatan MES adalah minyak yang dapat diperbaharui dan memiliki deterjensi yang baik, dan mudah tedegradasi oleh alam.
Pengolahan MES diawali dengan metil ester yang melewati proses fraksinasi dan sulfur trioksida yang diperoleh dari pembakaran sulfur dengan udara berlebih. Selain itu terdapat bahan-bahan pembantu seperti metanol, hidrogen peroksida, dan natrium hidroksida.
Metil ester adalah produk yang dihasilkan dari reaksi minyak kelapa dengan methanol melalui reaksi transesterifikasi, reaksi tersebut terjadi secara endotermis, oleh karena itu memerlukan katalis untuk menurunkan energi aktivasi. Karakteristik Metil ester, yaitu mudah terbakar, tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan.
Sulfur digunakan dalam pembuatan MES untuk direaksikan dengan udara berlebih untuk membentuk senyawa sulfonat yang nantinya akan direaksikan dengan ME. Karateristik sulfur diantaranya, mudah terbakar, dapat bereaksi emembentuk gas hidrogen sulfide.
Metanol merupakan bahan pembantu pembuatan MES yang terakhir, Pada pembuatan MES metanol digunakan untuk proses bleaching yang akan bereaksi dengan SO3 memebentuk asam metil sulfonat, karateristik bahan ini diantaranya mudah terbekar, dan menghasilkan api yang tak kasat mata ketika dibakar.
Keunggulan bila memakai MES dalam pembuatan  deterjen Surfaktan MES merupakan surfaktan yang mulai dikembangkan sebagai surfaktan alternatif untuk menggantikan surfaktan yang beredar di pasar saat ini. Kemampuan mudah terdegradasi dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit menjadikan keunggulan surfaktan MES. Selain itu, kelebihan surfaktan MES lainya antara lain kemampuan penyabunan pada air sadah yang tinggi, tidak beracun, dan tidak menimbulkan produk samping yang berbahaya.
Pada penelitian yang dilakukan balai riset dan standarisasi Industri Samarinda mendapatkan kesimpulan bahwa deterjen yang mengggunakan MES memiliki daya deterjensi yang menghasilkan hasil pencucian yang bersih dibandingkan dengan daya deterjensi komersil dan stabilititas busa atau daya busa deterjen yang berbahan surfaktan metil ester sulfonate lebih sedikit menghasilkan buksa dibandingkan dengan deterjen yang menggunakan surfaktan jenis SLS(Sodium Lauryl Sulfate).
Penggunaan MES dalam pembuatan deterjen cair merupakan langkah yang baik untuk dilakukan karena mengurangi pencemaran lingkungan pada air dan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu MES adalah produk yang mudah didapatkan dan mempunyai harga yang terjangkau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H