Mohon tunggu...
Genta Bagaskoro
Genta Bagaskoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Editing/Operator/Vollyball

Selanjutnya

Tutup

Trip

Transformasi Pabrik Gula Tasikmadu : Dari Industri Gula ke Destinasi Wisata Bersejarah

30 Desember 2024   14:28 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pabrik Gula merupakan salah satu jenis pabrik yang berada di Indonesia. Asal muasal pabrik gula, terutama di Pula Jawa tidak lepas dari pengaruh kebijakan pada masa jajahan Belanda yaitu sistem tanam paksa. Dimana tebu merupakan salah satu komoditas yang harus ditanam. Pabrik gula (PG) atau suikerfabriek Tasikmadu adalah satu dari sejumlah pabrik gula yang didirikan pada masa kolonial Hindia Belanda dan masih bertahan hingga sekarang. PG Tasikmadu kini berada dalam pengelolaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX di wilayah desa Ngijo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Pabrik gula pertama yang dibangun oleh Mangkunegara IV adalah Pabrik Gula Colomadu pada tahun 1861, disusul pembangunan pabrik gula kedua tahun 1871 yang diberi nama Pabrik Gula Tasikmadu. Pada dekade 1910 dan awal 1920-an, reorganisasi atau reformasi administrasi dan agraria dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda di daerah Vorstenlanden. Pabrik gula Tasikmadu ketika masa reorganisasi tentunya juga terkena dampaknya seperti, sulit mencari lahan yang disewakan untuk penanaman tebu karena petani sudah memiliki hak atas tanahnya sendiri sehingga enggan untuk menyewakannya kepada pabrik gula, serta  sulit mencari tenaga kerja berhubungan dengan diberlakukannya sistem buruh bebas.

Kondisi pabrik gula Tasikmadu dalam rentang waktu 1917-1929 berada dalam taraf baik cenderung sukses. Pada masa reorganisasi agrarian memang mengalami kesulitan, akan tetapi tahun 1919 pabrik gula Tasikmadu mulai meningkatkan sector perkebunan dan industry pabrik sampai puncak kesuksesannya yang terjadi pada tahun 1928-1929.

Pada tahun 1929 merupakan masa awal pecahnya krisis malaise yang melanda hampir seluruh negara di dunia. Pabrik gula Tasikmadu sendiri mengalami kelebihan produksi gula karena hasil produksi gula tahun sebelumnya yang direncanakan akan dijual pada tahun 1930 tidak laku karena menurunnya permintaan. Hasil produksi gula yang belum terjual kemudian menjadi stok perusahaan dan dilakukan penimbunan dengan jumlah yang cukup banyak.

Pada saat krisis malaise melanda dunia sejak 1880, dampaknya telah tercium hingga ke Jawa. PG Tasikmadu turut terdampak, di mana dilakukan pembatasan penanaman tebu, dan waktu penanaman tebu. Akibat pembatasan penanaman, pada akhirnya terjadi penurunan jumlah penggunaan lahan, maka lahan yang tidak digunakan kemudian disewakan untuk tanaman pangan. Akibat lain yang ditimbulkan yaitu pengurangan tenaga kerja pabrik gula.

Melesunya gairah industri gula di Jawa akibat dari krisis malaise, berdampak pada menurunnya performa produksi gula di PG Tasikmadu. Pabrik ini akhirnya ditutup sementara waktu. PG Tasikmadu sejatinya tak pernah mati dilekang zaman, ia selalu mati suri, aktif selama 4 bulan sekali. Melihat banyaknya aset berharga sebagai warisan budaya yang telah bertahan ratusan tahun lamanya, Hanung Tri Utomo membuat gebrakan tersendiri.

Kehadiran Kereta uap kuno yang di datangkan pada abad ke-19, menjadi ikon bagi PG Tasikmadu. Hanung menginisiasi untuk menciptakan agrowisata yang dibuka secara komersil pada 18 Desember 2005. Agrowisata di PG Tasikmadu dikenal oleh masyrakat dengan Taman Agro Wisata Sondokoro. Sebagaimana ikoniknya kereta uap, kafe di sana diberi nama De Loco's yang dibuka untuk masyarakat Karanganyar.

nationalgeographic.grid.id
nationalgeographic.grid.id

Sisa sejarah pabrik gulanya tidak dihilangkan sehingga pengunjung masih bisa menikmati produk gula dari pabrik ini terutama di masa panen tebu. Satu hal yang menarik saat berkunjung ke Agrowisata Sondokoro adalah kesempatan untuk menjelajahi bekas pabrik gula sambil mencoba kereta api uap di jalur rel kereta tua yang sudah ada lama di area.

nationalgeographic.grid.id
nationalgeographic.grid.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun