Kerajaan Galuh adalah sebuah kerajaan bersejarah bercorak Hindu yang didirikan oleh wretikkandayun di wilayah Jawa Barat, yang wilayahnya terletak antara sungai Citarum di sebelah barat dan sungai Cisarua (Serayu) juga juga sungai Cipamali (kali Brebes) disebelah timur. Kerajaan ini adalah penerus dari kerajaan ke kendan, bawahan Tarumanagara, kerajaan Galuh memiliki perjalanan penuh warna dari masa kejayaan hingga keruntuhannya. Pada puncak kekuasaannya pada abad ke 8 hingga abad ke 10 Masehi, kerajaan Galuh menjadi salah satu kerajaan terbesar dan sangat berpengaruh di Nusantara.
Masa kejayaan kerajaan Galuh ditandai dengan perluasan wilayah kekuasaan, yang meliputi bagian Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Pada periode inilah Kerajaan Galuh tidak hanya memperluas kekuasaannya Saja, tetapi juga aktif dalam pengembangan seni, kebudayaan, dan agama Hindu-Buddha. Candi-candi megah dan prasasti- prasasti yang berasal dari era kejayaan kerajaan Galuh menjadi bukti penting akan kemakmuran dan keberadaan kerajaan Galuh.
Namun, seperti kebanyakan Kerajaan besar lainnya Galuh juga mengalami Masa keruntuhannya. Sejumlah faktor eksternal, konflik internal yang terjadi dan penurunan pengaruh politik menyebabkan keruntuhan kerajaan Galuh. Pembagian wilayah akibat perpecahan internal atau perang saudara yang menimbulkan kekuatan dan pengaruhnya berkurang secara bertahap.
Meskipun kerajaan Galuh telah berakhir, warisan budaya dan sejarahnya tetap hidup, juga menginspirasi bagi generasi selanjutnya dalam memahami sejarah dan kekayaan budaya Nusantara. Masa kejayaan dan masa keruntuhan kerajaan Galuh menjadi bagian integral dalam memahami kompleksitas sejarah Nusantara dan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya pemeliharaan dan penghormatan terhadap warisan nenek moyang kita.
Adapun beberapa prasasti dan Candi peninggalan kerajaan Galuh, yakni:
1. Prasasti Mandiwunga
2. Prasasti Cikajang
3. Prasasti Rumantak
4. Prasasti Galuh
5. Candi CangkuangÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H