film identik dengan stigma kamera berat, kamera besar, kamera yang bergerak, hingga kamera dengan beragam jenis lensa.
MembuatStigma ini tidak juga salah dan tidak juga benar. Anda setuju bukan ? Kamera seperti itu memang ada dan digunakan untuk memproduksi film, terutama film layar lebar.
Kebutuhan alat-alat produksinya cukup memakan kebutuhan finansialnya. Membuat film sama dengan mengerahkan segala rasa dan tenaga yang ada.
Rasa cinta ketika membuat sebuah film, tidak menyurutkan ide-ide atau cara kreatif dari para sineas. Tak jarang hasil dari perkembangan zaman dan teknologi, bisa jadi salah satu cara memproduksi sebuah film.
Jadi, begini maksudnya, kalau tidak bisa menggunakan kamera, bagaimana dengan gawai di tangan anda ? Kalau sudah suka, pasti film akan jadi dan jaya.
Apa poin dari tulisan ini ? Apakah anda sudah sampai pada pikiran "membuat film menggunakan smartphone" ? Smartphone yang anda pakai sehari-hari. Benar dan tepat.
Smartphone Yang Lahir Dari Smartpeople
Perkembangan zaman tidak bisa terlepas dari yang namanya perkembangan teknologi. Teknologi selalu tumbuh dan lahir dalam bentuk yang lebih canggih dan sederhana.
Salah satu teknologi yang semakin mutakhir adalah Smartphone. Gawai yang saat ini tidak bertombol dan tidak bisa terlepas dari jaringan internet.
Di tahun 1940, diciptakan sebuah teknologi bernama telepon genggam. Sebuah alat yang digunakan untuk berkomunikasi jarak jauh berupa pesan singkat dan telepon.
Perlu diingat, tanpa kamera, berwarna hitam putih, memiliki nada dering yang cukup kencang.