Mohon tunggu...
Geni Astika
Geni Astika Mohon Tunggu... -

Jurnalis Cilik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mantan Kader PRD Harus Tetap Murni Berjuang

20 Maret 2015   02:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14267918271064505622

Palu,-Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Sulawesi Tengah yang juga mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik (PRD) Sulawesi Tengah periode 1999-2001, Agus Faisal, mengingatkan seluruh mantan kader PRD untuk tetap menjaga kemurnian dan tidak melupakan ‘rumah besar’ PRD dalam memperjuangkan nasib rakyat.

“Meski seluruh kader PRD sudah menyebar hampir seluruh partai, saya yakin kawan-kawan yang sudah menjadi anggota dewan tidak akan terhegemoni oleh kekuasaan. Mereka harus tetap menjadi kader PRD yang istiqomah dan tidak melupakan asal usulnya,” kata Agus Faisal dalam diskusi terbuka di Hotel Dwi Mulia Palu, Kamis (19/3/2015).

Diskusi terbuka yang diselenggarakan oleh PRD itu dimaksudkan untuk menyikapi Pemilu 2019 dan gerak situasi politik Sulawesi Tengah. Diskusi ini menghadirkan sejumlah Ormas, Mahasiswa, Politisi, LSM, dan kader serta mantan kader PRD se-Sulteng. Selain itu, diskusi ini juga merupakan rangkaian kegiatan menuju Kongres PRD VIII yang akan di gelar pekan depan di Jakarta.

Sementara itu, Ketua PRD Sulteng Adi Prianto menjelaskan, diskusi terbuka ini dimaksudkan untuk memberikan masukan dan telaah, serta gagasan-gagasan terhadap gerak politik di Sulteng, khususnya menyikapi Pemilu 2019 serta Pemilukada yang melibatkan kader-kader PRD di Sulteng.

Menurutnya, begitu gencarnya investasi Tiongkok masuk di Sulteng, terutama di Kabupaten Morowali dan Tojo Una-Una, pememerintah provinsi maupun kabupaten perlu adanya negosiasi bagi hasil yang proporsional sebagai sumber pendapatan bagi Sulteng melalui berbagai kontrak pertambangan.

“Empat tahun belakangan PRD banyak merespon perkembangan politik di Sulteng, misalnya soal kontrak karya PT. Vale, dimana tidak ada satupun organisasi yang menanganinya,” ujar Adi Prianto.

Disamping itu, kata Adi Priyanto, kerjasama politik dalam merespon politik elektoral tidak kalah pentingnya. Sebab, hasil pembacaan PRD dalam Presidium Nasional (Presnas) III dan IV memutuskan soal strategi mengintervensi berbagai ruang politik untuk mendekatkan partai pada kekuasaan.

“Di Sulawesi Tengah, hampir semua kader PRD bergabung ke partai NasDem, dengan capaian yang sangat maksimal dimana delapan aktivis pergerakan menjadi anggota dewan terpilih,” ungkapnya.

Diskusi terbuka tersebut juga di hadiri oleh Sekretaris Partai Perindo Sulteng, Mahfud Masuara, Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Propinsi, Muh. Masykur, dan dipandu oleh moderator yang juga mantan ketua PRD Sulteng, Mohammad Taufik, yang juga anggota Komisi II DPRD Kabupaten Donggala.(ras)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun